Kong juga rajin berdoa. Logika dia tentang usaha kerja keras adalah kunci juga diimbanginya bahwa Yang Maha Kuasa akan memberi jalan di tengah kesulitan. Singkat cerita, Kong akhirnya wisuda, dan usaha rotinya itu berkembang dengan pesat.
Saat ini---bertahun-tahun setelah kisah perintisan itu, Kong sudah memiliki dua ruko di dua daerah berbeda dengan tambahan beberapa mobil yang menjual di titik-titik tertentu di tengah kota.
"Gong Xi Fa Cai" begitu pesan WA saya untuk Kong, pagi ini.
"Makasih bro..." balas Kong.
Saya tahu bahwa Gong Xi Fa Cai itu bukan secara berarti Selamat Tahun Baru Imlek, yang saya mengerti secara harafiah itu berarti doa agar yang diberi selamat tetap diberikan kemakmuran dan kesejahteraan.
Karena itu, harapan itu saya beri dengan tulus untuk Kong, untuk pejuang kemakmuran itu yang memang sudah bekerja keras sampai di titik itu.
***
Kurang lebih setengah jam setelah pesan WA saya untuk Kong lalu muncul pesan WA baru, dari nomor yang tidak dikenal.
 Ringkasnya isi pesan itu adalah memperkenalkan dirinya sebagai Devan dari aplikasi Telegr** dan memberitahua saya mendapat apresiasi uang 5 juta rupiah. Mau dikirim dari rekening bank atau kantor pos?.
Bukan hanya melalui pesan WA, tapi dia juga mencoba menelepon, tapi tidak saya angkat.
Saya tahu bahwa ini jelas penipuan. Saya lalu membalasnya dengan "sedikit" ramah.