Ricky seperti muncul dari antah berantah, dan itulah yang saya sesali sekali. Mengapa seorang Ricky baru dikenal dan dipuja penikmat bola seperti saya ketika usianya sudah hampir menginjak 26 tahun?
Pemain yang lahir di Sorong, 5 Mei 1996 ini, dikenal malah dari klub-klub kecil.Â
Mulai dari Pro Duta di 2015 sebagai pemain yang masih berlabel yunior, lalu berpindah ke PS Mojokerto (2017-2018), naik tingkat sedikit ketika direkrut PSS Sleman (2019-2020), tapi dengan jumlah pertandingan yang diberikan masih sangat minim untuknya.Â
Ricky baru semakin dikenal ketika bermain di Persebaya Surabaya (sejak 2020) dan meningkat karena bakatnya baru benar-benar dihargai oleh seorang Aji Santoso. Aji konon hampir tidak percaya, pemain sekualitas Ricky dibiarkan sering berada di bench.
Saya yang pertama kali menyaksikan penampilan Ricky Kambuaya tahun lalu saja---sebelum dipanggil timnas, mengira bahwa dia adalah pemain asing, karena kontrol bola yang sudah yahudd. Tapi mengapa tak ada pencari bakat yang meminatinya.
Apakah karena seorang pemain asal Papua itu baru terkesan hebat jika memulai karir dan bermain di Persipura Jayapura? Seharusnya tidak demikian, karena bakat di tanah Papua itu memang istimewa dari klub manapun dia berasal.
Saya malah sedikit negatif menduga, banyak mata yang tertutup karena untuk melihat dan memiih bakat yang natural itu harus ada A, B dan C yang rumitnya minta ampun.Â
Padahal era sekarang sudah era modern yang semuanya bisa diukur dengan data dan penampilan. Â Dan yang paling penting, pemain dengna bakat seperti Ricky jangan sampai dilewatkan karena faktor yang demikian. Semoga saya salah.
Mohon maaf saya terlihat tendensius sekali, karena sekali lagi saya menyesal mengapa sekarang jenderal Ricky ditemukan. Mengapa tidak dari 7 atau 8 tahun lalu saja, atau ketika usianya masih seperti Marselino Ferdinan saat ini.
Lalua juga dia tidak pernah dipanggil timnas U-16, U-19, U-20, U-23 atau U lain yang kerap menjadi sorotan bahwa itu kumpulan pemain bola belia paling berbakat di nsuantara ini? Sayang sekali kan?
Bayangkan jika dengan karakter seperti ini Ricky sudah ada di timnas bertahun-tahun lalu, dia akan menjadi stimulus yang baik bagi rekan-rekan setimnya karena apa yang ditunjukkannya di atas lapangan hijau.