Karena itu supaya lebih cepat, saya akan langsung menjawab pertanyaan di judul tulisan ini, haruskah STY menurunkan Dedik di laga kedua? Saya kira tidak harus dan lebih baik, jangan.
Alasannya seperti ini. Â Laga melawan Timor Leste ini memang bertujuan untuk menambah poin Indonesia di klasemen FIFA, menang berarti menambah koefisien poin, tetapi ingat, bahwa proyeksi Piala AFF U-23 juga memaksa STY untuk segera memastikan pemain inti di ajang tersebut.
Terus memainkan Dedik---sebagai pilihan paling baik dari yang paling buruk sekalipun, bisa menghambat tersusunnya komposisi terbaik pemai U-23 nanti. Karena itu saran saya, sedari awal coba turunkan striker lain yang juga akan dipanggil di AFF U-23 nanti.
Dari segi usia, Dedik (27 tahun) sudah tidak bisa lagi. Yang bisa hanya, M Rafli (23 tahun) dan Hanis Saghara (22 tahun). Menurut saya, Hanis Saghara tidak buruk-buruk amat. Pemain kelahiran Bojonegoro ini lebih dinamis pergerakannya dari Dedik, hanya ya begitu masih sporadis. Butuh banyak pengalaman.
Yang patut dicoba adalah M Rafli, pemain asal Arema ini, bisa dicoba diturunkan dari awal. Meski di Arema sering juga bermain sebagai second striker, tapi naluri mencetak gol M Rafli juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika berhasil, maka STY mendapat opsi yang lebih banyak untuk U-23 nanti.
Terakhir, bagaimana jika gagal juga. Saya kira saya akan bahas lagi ini---karena sudah pernah memberi saran, agar STY suatu saat bermain dengan taktik atau skema false nine.
Esensi kemunculan taktik false ini jelas, yakni ketika tim tidak mempunyai nomor sembilan yang mumpuni, maka ada gelandang serang yang mampu melakukan gerakan pivotal dengan penyerang sayap. Sangat berhasil di tangan Pep Guardiola.
Keadaan yang saya kira akan terjadi jika STY tidak dapat menemukan striker yang tepat. Soal ini saya kira, akan saya bahas lagi di tulisan selanjutnya. Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI