Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pasti Tokcer, Jika Shin Tae-yong "Melindungi" Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh dengan Tepat

26 Januari 2022   23:08 Diperbarui: 27 Januari 2022   13:56 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldo Kwateh dan Marselino Ferdinan I Gambar : Tribunnews

Lionel Messi pernah mengatakan bahwa pelatih yang paling berjasa dalam karirnya bukanlah Pep Guardiola, tetapi Frank Rijkaard.

Alasannya sederhana, Rijkaard lah yang paling pertama mempercayai Messi untuk masuk di tim utama. Tanpa Rijkaard, Messi belum tentu bisa menjadi salah satu pemain terhebat di jagat ini.

Saya setuju bahwa di balik pemain hebat, ada sosok pelatih hebat dengan kemampuan membimbing dan membantu memberi keputusan terbaik bagi sang pemain, apalagi untuk pemain muda dan belia.

Selain Messi, seorang Christiano Ronaldo juga di beberapa kesempatan menyebut bahwa Sir Alex Ferguson sudah seperti seorang ayah baginya.

Ayah yang dapat membimbing Ronaldo muda saat bergabung bersama Manchester United, memberi tahu Ronaldo jalan yang tepat dan tentu saja melindungi Ronaldo di saat sulit di awal karirnya.

Tiba-tiba dua hal non teknis ini terpikirkan oleh saja menjelang laga timnas Indonesia vs Timor Leste yang akan berlangsung besok. Dalam pikiran say aitu terbayang, dua pemain muda yang baru berusia 17 tahun, Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh.

Pikiran saya sederhana, dibantu dengan sebuah pertanyaan simpel, bagaimana jika kedua pemain ini tidak tampil apik seperti ekspetasi banyak orang? Siapa yang bisa "melindungi" mereka?

Untuk pertanyaan pertama, tentu saya memiliki alasan yakni jelang laga tersebut sorotan untuk kedua pemain ini sangat besar.

Bahkan saya juga percaya bahwa besok para penonton laga timnas Indonesia vs Timor Leste akan berkonsentrasi atau memberikan perhatian lebih kepada gerak Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh.

Lebih lanjut, mungkin di bayangan para penikmat timnas Indonesia, besok diharap Marselino tampil bak Zinedine Zidane dan Ronaldo Kwateh seperti Ronaldo Nazario da Lima, meliuk-liuk melewati lawan dan mencetak gol.

Akan tetapi bagaimana jika hal itu tidak terjadi? Misalnya, keduanya demam panggung.

Marselino tampil buruk, salah oper, lalu Ronaldo Kwateh juga bukan saja gagal memanfaatkan peluang, tetapi juga selalu salah posisi, kikuk dan sebagainya. Bagaimana respon penikmat bola lokal dan terutama netizen?

Mungkin ada yang berkilah dan berpendapat bahwa mereka (Marselino dan Ronaldo) tidak akan tampil buruk, mereka adalah pemain muda yang hebat.

Kalau itu, maka saya hanya mengingatkan, Lionel Messi dan Ronaldo saja bisa tampil buruk, apalagi kedua pemain ini.

Lebih jauh, saya mengkuatirkan penampilan buruk itu akan direspon secara berlebihan, dan bisa saja mengganggu mental kedua pemain yang memiliki potensi besar ini.

Jika hal ini terjadi, maka yang saya harapkan adalah peran Shin Tae-yong untuk dapat menjaga dan melindungi kedua pemain ini, sehingga dapat bangkit dari kegagalan. Saya optimis bahwa Tae-yong dapat melakukannya. Buktinya sudah terlihat di gelaran AFF 2020 kemarin.

Tae-yong nampaknya bukanlah pelatih yang suka lepas tangan dan 100 persen akan mengkambing hitamkan anak asuhnya ketika tampil buruk. Tidak demikian.

Gestur Tae-yong dan apa yang dikatakan adalah Tae-yong mau mengambil tanggung jawab juga ketika tim atau individu tampil buruk.

Bukan itu saja, Tae-yong juga sudah teruji untuk memberikan dan menaikkan kepercayaan diri para pemain muda menghadapi situasi yang sulit.

Asnawi Mangkualam yang dapat dikatakan muda dibandingkan pemain yang lebih senior diberikan ban kapten oleh Tae-yong.

Dan ketika Asnawi dianggap tampil buruk atau melakukan kesalahan, Tae-yong selalu menjadi tameng dengan mengatakan bahwa Asnawi adalah salah satu pemain yang paling bekerja keras dalam laga tersebut.

Cara-cara Tae-yong yang apik dalam menangani pemain muda ini membuat Alfeandra Dewangga, Asnawi, Pratama Arhan dkk dapat memacu potensi mereka sampai ke titik maksimal karena tahu bahwa mereka diback up dengan baik oleh Tae-yong.

Harapan yang sama juga dibebankan kepada Shin Tae-yong untuk Marselino dan Ronaldo Kwateh. Saya sepakat bahwa kedua pemain ini memiliki potensi untuk menjadi pilar hebat timnas di masa depan.

Akan tetapi saya juga percaya bahwa untuk sampai di titik tersebut, Marselino dan Ronaldo perlu dengan bijak dan gagah berani menjalani segala momen, baik suka ataupun duka, pujian dan kritik. Jika berhasil, keduanya akan hebat.

Tae-yong saat ini sudah seperti Frank Rijkaard bagi keduanya, yakni memberikan kesempatan emas untuk tampil di timnas, sekarang tinggal peran seperti Alex Ferguson yang harus dengan lihai dilakukan Shin Tae-yong.

Jika berhasil, percayalah, masa depan timnas Indonesia bertambah cerah dengan kehadiran dua pemain ini, yang akan tumbuh dengan baik di tangan coach Shin Tae-yong.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun