Saat waktu tinggal 5 menit di leg kedua final melawan Thailand, Tae-yong memainkan false nine, saat Hanis Saghara dikeluarkan dan Syahrian Abimanyu dimainkan. Timnas bermain tanpa striker murni.
Bagaimana dengan Park Hang-seo. Sudah terlalu lama Vietnam terlalu arogan di bawah asuhannya. Mereka lupa, bahwa yang paling sulit adalah mempertahankan bukan meraih gelar.
Hang-seo secara taktikal juga tampak kebingungan sesudah 3-5-2 andalannya yang terlihat digdaya dalam beberapa tahun terakhir mesti melempem menghadapi kontra strategi dari Tae-yong dan Manu Polking.
Saya yakin Park Hang-seo akan stress atau dibuat pusing sesusai turnamen, untuk mencari resep baru agar timnya kembali dapat mengalahkan rival-rivalnya di Asia Tenggara yang dulu dipandang remeh.
Nampaknya, Vietnam perlu memberikan waktur retret untuk Park Hang-Seo untuk memikirkannya. Itulah mungkin yang menjadi alasan, Park Hang-seo diistirahatkan untuk AFF U-23 mendatang agar dapat lebih fokus untuk timnas senior.
Artinya, ya begitu, jalan lapang untuk Shin Tae-yong menjadi pelatih terbaik, dan Park Hang-seo mesti gigit jari kali ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H