Masuknya Hanis Saghara, juga setali tiga uang, tidak ada perubahan, meski Hanis terlihat lebih rain bergerak, meski karena kurang menit bermain, membuat Hanis nampak masih belum padu juga. Shin Tae-yong tak puas, dan menarik Hanis keluar lapangan diganti Syahrian Abimanyu di menit ke-85.
***
Seusai laga final leg kedua Piala AFF 2020 tersebut, dalam konfrensi pers, coach Shin Tae-yong menjelaskan persoalan itu dan tak ragu mengakui  tentang kelemahan di sektor depan di timnas Indonesia.
"Di tim kami posisi yang paling lemah adalah striker. Di Liga Indonesia juga orang asing yang banyak dipakai sebagai striker. Jadi memang susah sekali untuk berkembang," kata Shin Tae Yong.
Dari perkataan Shin Tae-yong ini maka dapat diambil konklusi, bahwa persoalan "hilangnya" Dedik di laga final, bukan saja karena kualitas individu semata, tapi persoalan satu kompetisi, satu bangsa.
Permasalahan yang ditengarai oleh Shin Tae-yong karena klub memilih mengandalkan striker asing, daripada pemain Indonesia adalah sebuah fakta.
Lihat saja daftar top skor yang diisi oleh striker, atau penyerang tengah klub Liga 1, dapat dikatakan 99 persen diisi oleh striker asing, terkecuali 1 persen itu adalah Ilija Spasojevic, striker naturalisasi yang bermain di Bali United.
Nama-nama seperti Youssef Ezzajari (Persik Kediri), Marko Simic (Persija Jakarta), Fransisco Torres (Borneo FC), Ezechiel N'doussel (Bhayangkara FC) mendominasi daftar top skor tersebut, tak ada striker Indonesia.
Ini memang darurat, karena beberapa tahun lalu, kita masih punya nama-nama seperti Boaz Salossa, Samsul Arif atau Ferdinand Sinaga yang pernah mengisi papan atas top skor, dan setelah itu tenggelam.
Sebenarnya Dedik, Ezra Walian, KH Yudo atau Hanis Saghara memiliki potensi, tetapi sayangnya kehadiran striker asing di klub yang mereka bela menenggelamkan peran mereka.
Di Arema misalnya, kehadiran Carlos Fortes menggeser Dedik dan Yudo bermain atau bergeser ke sayap. Di Persib juga demikian, Wander Luiz membuat Ezra Walian seringkali berperan sebagai seorang second striker, peran yang berbeda dengan yang diberikan Shin Tae-yong di timnas. Â