Tujuannya bukan hanya untuk mencetak gol balasan, tapi garis tengah bisa lebih solid, padat, karena dominasi tengah Thailand terlalu terlihat. Harus dihentikan. Sayangnya, tidak dilakukan oleh Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong memperlakukan final ini hanya seperti satu leg saja. Jangan kalah, harus menang. Padahal, jika pendekatannya tepat, bisa saja, kalah kali ini untuk menang di leg berikut.
Apa harapan saya selanjutnya? Shin Tae-yong masih sangat menjanjikan, meskipun melakukan kekeliruan taktik dalam laga kali ini. Tampil di final sudahlah sebuah prestasi yang sangat baik. Â
Pengalaman Tae-yong menghadapi tim sekuat Vietnam dan Thailand pasti akan menjadi pengalaman berharga baginya untuk membentuk konstruksi tim yang lebih kuat di masa depan.Â
Artinya, tanpa gelar juara juga tak mengapa, tetapi ini bisa jadi langkah awal timnas untuk semakin kuat dan berjaya di Piala AFF selanjutnya.
Ah, kalimat terakhir ini seperti kata-kata penghiburan. Ya begitulah, mau apa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H