Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hindari Adu Penalti, Timnas Indonesia Mesti Seperti Mike Tyson

25 Desember 2021   05:54 Diperbarui: 25 Desember 2021   05:56 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harapan agar dapat mendominasi,menguasai bola dan menyerang secara simultan akan tergambar dari skema seperti ini.

***

Dua hal ini membuat saya membayangkan bahwa pilihan satu-satunya bagi timnas Indonesia adalah bermain seperti gaya bertinju Mike Tyson di masa jayanya, yaitu lebih cepat menghabisi lawan

Meng-KO cara Tyson di lapangan hijau, seperti ini. Lebih dulu menghampiri lawan, memberi tatapan yang mengintimidasi lalu melepaskan banyak pukulan ke arah rahang. Knock out.

Di lapangan hijau, saya kira jika belajar dari laga-laga sebelumnya, maka formasi yang paling tepat bagi timnas adalah memainkan formasi saat menghadapi Malaysia, 4-2-3-1 yang agresif. Di belakang saya kira sudah pakem, dua gelandang tengah juga tidak bisa dipungkiri bahwa piihan terbaik adalah Rachmad Irianto dan Ricky Kambuaya.

Menarik melihat 4 pemain di depan ini. Saya kira Tae-yong dapat memainkan Ramai Rumaikiek yang kembali dari akumulasi kartu, Witan, Irfan Jaya dan Ezra Walian. Akan tetapi jika ingin membuat kejutan dan shock terapi, maka Egy Maulana Vikri dapat dimainkan sejak awal.

Siapa yang digantikan oleh Egy. Ada dua pilihan, Ramai Rumakiek dan Ezra Walian. Mengganti Ezra berarti Indonesia akan bermain dengan false nine seperti cara Pep Guardiola di Manchester City, dalam tulisan saya sebelumnya, saya kira ini mungkin saja menjadi kejutan dari Tae-yong di laga Piala AFF 2020 ini.

Lalu bagaimana jika Indonesia terjebak dalam permainan defensif Singapura yang hendak bermain imbang demi adu penalti. Di situasi seperti ini, jangan panik. Kita butuh pemain yang dapat menjadi pembeda.

Di bench, saya kira Evan Dimas dapat dimainkan, dan tentu saja Hanis Saghara yang menjanjikans saat bermain sebagai pemain pengganti di laga sebelumnya.

Paling akhir, saya kira akan ada kejutan dari Shin Tae-yong dalam taktik di permainan di leg kedua ini, apa itu, kita tunggu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun