Fleksibilitas untuk mengubah alur serangan ini bisa dicoba dilakukan oleh Indonesia. Melawan Singapura di leg pertama, kebetulan sekali pergerakan sayap masih terbilang efektif.
Akan tetapi bagaimana jika lawan mendapatkan kontra strategi yang tepat untuk menghentikan pergerakan dari sektor ini, apalagi jika stamina pemain sudah mulai terkuras akibat pergerakan tanpa henti. Menusuk dari sektor tengah bisa jadi pilihan.
Saya kira jika Thailand memiliki Chanathip Songkrasin, maka kita masih punya Witan Sulaeman, Ramai Rumakiek (yang sudah lepas dari hukuman akumulasi kartu) dan tentu saja Egy Maulana Vikri untuk melakukan hal serupa. Meski saya akan cenderung untuk memilih Witan.
Pengalaman Witan di luar negeri membuat dia seperti mampu menerjemahkan keinginan pelatih dengan cepat. Pergerakan eksplosifnya juga tidak terkesan kaku, karena Witan juga bisa bisa berada di mana-mana.
Saya percaya, jika ini diatur dengan skema yang rapi. Singapura akan kelabakan dengan strategi yang sedikit berbeda ini.
Ketiga, serangan balik yang cepat. Ini terlihat biasa, hanya satu lagi, ini menunjukkan bahwa Thailand memposisikan diri dengan tepat di laga ini. Mengetahui bahwa Vietnam akan menekan dan menyerang, Thailand memilih untuk bertahan.
Dampaknya efektif. Vietnam selalu kalang kabut menghadapi serangan balik cepat Thailand. Counter attack mungkin dimulai ketika tim memilih pragmatis dengan bertahan, tetapi tidak selamanya yagn pragmatis itu buruk, ketika tepat menerapkannya.
Bayangan saya seperti ini bagi timnas Indonesia. Tak mengapa jika melawan Singapura di leg kedua, kita tidak seofensif seperti di laga pertama. Shin Tae-yong memilih bermain lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik. Tak mengapa.
Akan tetapi dengan syarat, bahwa amunisi serangan balik kita diatur dengan apik. Apakah itu dapat menjadi pilihan Shin Tae-yong? Jika ini bicara kemampuan bertahan, maka saya akan menjawab, iya, karena Shin Tae-yong telah melakukannya saat menghadapi Vietnam.
Akan tetapi jika ini bicara soal skema serangan balik, maka saya bertanya, apakah Shin Tae-yong mau mempraktikkan 4-4-1-1 yang efektif dimainkan Thailand saat melawan Vietnam. Kita tunggu saja.
Pastinya akan menarik. Keempat tim dan pelatih mereka di semifinal ini, akan terus beradu taktik hingga titik darah penghabisan. Kita tunggu leg kedua, yang pasti juga akan seru.