Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jenius, Ini 3 Cara Timnas Indonesia Melumat Malaysia dengan Skor 4-1

19 Desember 2021   22:47 Diperbarui: 20 Desember 2021   12:30 2292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Indonesia Irfan Jaya melakukan selebrasi di laga Indonesia vs Malaysia (Foto : ROSLAN RAHMAN via Kompas.com)

Akan tetapi jika kita jeli melihat, memasukkan Evan selalu memiliki plus minus. Minusnya adalah Evan memiliki kemampuan bertahan yang tidak terlalu baik.

Namun, perhatikan. Setelah Evan masuk menggantikan Rachmad Irianto, maka Dewangga diinstruksikan untuk sedikit lebih maju alias bertugas menjadi gelandang bertahan. Tujuannya, mengisi ruang kosong yang ditinggalkan Evan jika kehilangan bola atau membantu serangan. Cerdik sekali.

Ketiga, mobilitas, konsentrasi dan pressing tinggi sepanjang laga. Memilih skuad timnas yang rata-rata berusia muda dan melatih mereka dengan keras, nampaknya mulai membuahkan hasil seperti yagn Shin Tae-yong inginkan. Mobilitas pemain nampak luar biasa sepanjang laga.

Lihat saja bagaimana Pramono Arhan dan Asnawi bergerak tanpa lelah menyusuri sayap. Atau Irfan Jaya, Ramai Rumakiek dan Witan Sulaeman yang selalu mengundang decak kagum komentator asing di salah satu siaran televisi berbayar.

Para pemain ini bergerak terus, berpindah dan berganti tempat tanpa henti sepanjang laga, baik dalam bertahan maupun menyerang. 

Inilah yang membuat frontline pressing terlihat berjalan mulus dari pergerakan para pemain yang rajin mengejar dan merebut bola.

Selain itu konsentrasi para pemain juga terlihat dengan luar biasa. Ketinggalan lebih dulu tidak membuat pemain kita nampak panik, bahkan setelah unggul pun, para pemain tidak kehilangan konsentrasi dan tetap fokus dalam menyerang ataupun bertahan. Sebuah hal yang patut diancungi jempol bagi skuad Garuda besutan Shin Tae-yong ini.

Apakah ketiga hal ini membuat Pasukan Merah Putih nampak sempurna dan mampu menjuarai Piala AFF 2020? Saya kira, tidak boleh jumawa. Tak ada gading yang tak retak.

Bermain dengan determinasi tinggi dengan pressing ketat seperti ini selalu beresiko. Bukan itu saja dibutuhkan stamina yang selalu prima. Jika tidak, maka sebaliknya timnas akan menjadi bulan-bulanan lawan di laga berbeda.

Maka tak heran seusai laga, Shin Tae-yong menyebut bahwa recovery para pemain paling penting saat ini. 

Singapura sudah menunggu dalam skema dua pertandingan yakni tanggal 22 Desember dan 25 Desember 2021. Jika recovery pemain berjalan baik maka akan lebih muda menjalani laga yang diprediksi tak kalah berat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun