Euforia setelah mampu menahan seri tim paling kuat di Asia Tenggara, Vietnam sebaiknya tidak membuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia lupa diri karena perjuangan belum selesai. Laga pamungkas melawan Malaysia akan menjadi penentu.
Sebenarnya, ditilik dari posisi klasemen sementara dimana skuad Garuda memuncaki puncak klasemen, maka Indonesia sebenarnya hanya memerlukan hasil seri menghadapi Malaysia.
Akan tetapi, bermain hanya untuk meraih hasil imbang dapat dikatakan sangat beresiko, sehingga mau tidak mau coach Shin Tae-yong perlu kembali memutar otak untuk mendapatkan kontra strategi yang tepat untuk mengatasi Malaysia.
Saya termasuk yang cukup optimis bahwa Pasukan Merah Putih dapat mengatasi Harimau Malaya, julukan Timnas Malaysia. Salah satu alasan utamanya ada fleksibilitas Shin Tae-yong ketika menangani Evan Dimas cs.
Berbeda dengan Luis Milla yang bersikukuh bermain indah dengan taktik dalam formasi 4-3-3 entah siapapun lawan yang dihadapi maka sebaliknya Shin Tae-yong memilih untuk lebih luwes demi hasil positif.
Maksud saya seperti ini. Jika Milla berharap Indonesia cukup bermain agresif dan cantik, maka Shin Tae-yong lebih memilih untuk meraih hasil positif, apapun gaya bermain yang dipakai.
Inilah yang membuat kita bisa menikmati taktik yang berbeda-beda dari Timnas Indonesia dalam tiga laga penyisihan di Piala AFF 2020 ini. Jika itu dasarnya maka saya akan sepakat 100 persen dengan coach Tae-yong.Â
Kita (baca : penggemar fanatik Timnas Indonesia) lebih membutuhkan imun kemenangan atau hasil positif daripada sekedar bermain cantik. Karena itulah, saya kira melawan Malaysia nanti, menarik untuk disimak pendekatan apa yang akan digunakan oleh Shin Tae-yong.
Jika melihat dari rekam jejak sebelumnya, maka saya kira ada 3 pilihan strategi yang paling mungkin dimainkan oleh Shin Tae-yong. Saya akan coba membahas satu per satu, sekaligus menilai mana yang paling jitu untuk menghadapi Malaysia nanti.
Pertama, skema 4-3-3 yang nampak dominan kala melawan Kamboja dan Laos. Saya kira pilihan ini akan digunakan Shin Tae-yong ketika menilai tim yang dihadapi lebih lemah.