Akan tetapi akan sulit. Kemarin saja seusai menang atas Antonsen, Ginting diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta dan host bahkan menyebut bahwa Ginting disaksikan salah satu pejabat negara. Untuk apa? Biarkan saja, puji Ginting, tetapi jangan bebani dia dengan hal-hal sepele.
Olimpiade 2024 Masih Menunggu Ginting
Lalu bagaimana Ginting ke depannya? Saya masih sangat optimis, dan berharap Ginting dapat menuntaskan perjalanan di Tokyo dengan medali perunggu. Besok, Ginting akan berhadapan dengan Kevin Cordon, pembuat kejutan asal Guatemala.
Saya berharap, medali itu akan menjadi penanda untuk Ginting yang akan lebih baik, di Olimpiade mendatang. Banyak hal yang bisa dipelajari dari Olimpiade pertamanya ini, yang tidak bisa dikatakan buruk. Ginting tahu bagaimana mengontrol mentalnya di olimpiade sehingga akan semakin baik di ajang berikut.
Di usia yang masih 24 tahun, harapan itu tentu terbuka lebar. Bukan hanya satu olimpiade, bahkan kita masih bisa berharap untuk dua olimpiade. Lihat saja, Chen Long yang masih kuat dan perkasa di usia 32 tahun. Ginting pasti bisa melakukannya.Â
Kita tunggu Ginting yang berbeda, di olimpiade berikut. Terima kasih Ginting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H