Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ternyata, Inilah Arti "Sinisuka" dari Nama Tengah Anthony Ginting

1 Agustus 2021   07:15 Diperbarui: 1 Agustus 2021   07:26 9747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting I ANTARA FOTO

Saat menonton duel perempat final sektor tunggal putra bulutangkis Olimpiade Tokyo 202, antara Anders Antonsen melawan Anthony Ginting kemarin, ada dua candaan renyah yang diomongin orang rumah tentang kedua pemain.

Pertama soal wajah dan penampilan Anders Antonsen. Pemain asal Denmark ini dikatakan mirip sekali dengan striker Borussia Dortmund, Erling Haaland.

Ada yang mengatakan ini memang saudara kandung, atau mengatakan bahwa Antonsen adalah saudara jauh.

Soal saudara kandung memang hoaks. Dua pemain beda negara, Haaland dari Norwegia sedangkan Antonsen dari Denmark. Soal saudara jauh memang terlihat masuk akal, pengakal cerita menyebut bahwa Antonsen dan Haaland itu satu suku dari Skandinvia sana.

Akhiran --sen bahkan disebut sama dengan akhiran --land. Jadi Anton dan Haa itu saudaraan yang terpisah negara karena satu dan lain hal.

Menurut saya sih, yang menyamai hanyalah karena rambut semata. Bentuk dagu beda, apalagi saat lari. Coba bayangkan Antonsen kalau lari sprint, pasti beda. Karena sprint ketika mengejar bola di lapangan hijau kayak Haaland yang seperti orang mau bergulat itu, hanya one and only.

Candaan kedua soal Anthony Ginting, yaitu soal nama tengah dari Ginting, 'Sinisuka". Orang rumah menyebut bahwa Anthony itu keturunan Jepang dilihat dari nama tengah. 'Sinisuka" mirip dengan Suzuka atau Koitsuka, atau Matsuoka.

Cerita bertambah seru dengan cocoklogi bahwa karena Ginting itu konon berdarah Jepang, maka setiap kali bertemu pemain Jepang seperti Kento Momota atau Kenta Tsuneyama kemarin, maka pemain Jepang akan kesulitan dibuatnya.

Japanese  disebut akan pangling berhadapan dengan saudaranya sendiri. Masuk akal i dkarena di lapangan bulutangkis daya juang Ginting di lapangan memang mirip-mirip  kayak orang Jepang, pejuang keras. 

Akan tetapi jika dilihat dari perawakan atau wajah, hmm, nampaknya agak sulit untuk mengiyakan cocoklogi tersebut.

Jadi pertanyaannya adalah  benarkah "Sinisuka" itu berasal dari frasa Jepang? Ternyata GInting dalam sebuah wawancara pernah menjelaskan asal mula nama "Sinisuka" ini.

Seperti yang diketahui Ginting adalah marga khas Sumatera Utara lebih khususnya Batak, meski Ginting dilahirkan di Cimahi, Jawa Barat.

Ginting pernah menjelaskan bahwa "Siniskuka" itu memang mirip Jepang, tetapi itu adalah nama yang aslinya berasal dari bahasa Batak.

Lah? Kok bisa?. Begini. Dari "Sinisuka" itu ada dua suku kata. 'Sini" dan "'Suka". Penjelasan lebih lanjut seperti ini.

Dari bahasa batak kata 'Sini" itu berarti 'dari", sedangkan 'Suka" adalah nama sebuah tempat di Sumatera Utara, atau kampung halaman dari keluarga Ginting.  Mulai dipahami kan?

Ceritanya nama ini diberikan oleh sang ayah agar Anthony Ginting jangan sampai melupakan kampung halaman orangtuanya dilahirkan. Menarik.

Saya lalu mencari Desa Suka di google, syukurlah google berhasil menemukan desa dimaksud---jika memang sama dengan yang dijelaskan Ginting.

Dijelaskan bahwa Suka merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, provinsi Sumatra Utara, Indonesia.  Semakin jelas.

Hari ini, Anthony Ginting akan berhadapan dengan tunggal asal China, Chen Long. Saya sudah bersiap untuk menjelaskan arti nama 'Sinisuka" sejelas-jelasnya biar jangan ada lagi omongan hubungan nama ini dengan Jepang atau bahkan China.

Akan tetapi bisa juga candaan hari ini soal Chen Long. Mungkin akan ada yang bertanya, apakah arti kata 'Long" karena Chen memang berpostur tinggi? Atau adakah hubungan kakak adik antara Chen dengan Jacky Chen, bintang film itu.

Nah, saya mungkin bisa menjawab, pasti ada. Dari nenek moyang mereka yang sama-sama dari gunung di Tiongkok sana. Ah, ada-ada saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun