Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lionel Messi Bebas Transfer, Kok Klub Kaya Diam Saja?

21 Juli 2021   21:43 Diperbarui: 21 Juli 2021   21:59 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi kecewa pemain Barcelona, Lionel Messi  REUTERS/Albert Gea

Per 30 Juni lalu, kontrak Lionel Messi dan Klub Spanyol, Barcelona telah berakhir. Artinya, Messi telah berstatus bebas transfer dan tanpa kontrak.

Ini status yang nampak luar biasa menurut saya, bagaimana bisa, seorang mengabintang seperti Messi seperti dibiarkan terlantar tanpa kontrak, dan herannya tak ada klub kaya satupun yang ingin mendekatinya.

Ayo Persija, Borneo atau Rans Cilegon, ayooo...

Canda berpikir saya bahkan membawa saya mengira bahwa setelah Lionel Messi mendapat gelar Copa America bersama Argentina, maka kehidupan sepakbolanya telah berhenti.

Messi mungkin merasa tak perlu lagi menendang bola, karena mimpinya untuk meraih satu gelar bagi negaranya sudah terpenuhi.

Ya, ini kan yang jadi persoalan hati Messi, yang dikit-dikit minta pensiun kalau gagal bawa Argentina juara.

Ternyata setelah saya selidiki, bukan itu alasannya.

Jika ibarat burung di sangkar emas, maka Messi itu hanya dibiarkan keluar sangkar, karena pada akhirnya, Messi dipercaya akan masuk lagi, alias membuat kontrak baru bersama Barcelona.

Situasinya seperti ini. Barcelona itu punya kewajiban sangat besar jika memperpanjang kontrak Messi, yaitu soal gaji.

Gaji Messi itu paling tinggi sejagat, yakni 125 Juta Euro semusim. Nah, jika konversi dengan 1 rupiah 17 ribu Euro, maka mencapai 5 triliun, itu duit semua.

Inilah yang membuat Joan Laporta, bos Barcelona bingung, karena kondisi finansial Barca memang lagi sekarat, susah minta ampun.

Kalau tak percaya, lihat saja aktifitas transfer Barca yang sepi kayak kuburan itu.

Memphis Depay? Nah, ini tidak usah dihitung,  karena Depay itu seperti pemain yang datang tanpa perlu terbang kesana kemari buang biaya tiker karena dianya datang sendiri karena bebas transfer dari Lyon.

Gelandang Liverpool, Giorgio Wijnaldum saja yang juga santer terdengar akan datang ke Barca malah meminta pilot pribadinya dari Inggris ke Paris PSG daripada ke Catalan, karena tawaran gaji yang lebih menggiurkan, padahal bebas transfer juga. Kasihan kan Barca?

Lalu bukannya sebaiknya Laporta juga perlu menjaga agar Messi jangan lari seperti Wijnaldum dengan mengontraknya minimal dibayar harian---meski tidak dikenal, karena Messi tentu bukan buruh harian.

Ini juga sulit om. Lima Triliun itu jika dibagi 12 maka akan menginjak sekitar 180 miliar, yang berarti itu bayaran sebulan Messi, dengan upah harian mesti 5 miliar om. Itu lagi dan lagi duit.

Solusi satu-satunya adalah cuci gudang.

Makanya, pendukung Barca perlu mengurut dada melihat nama-nama seperti Samuel Umtiti, Antoine Griezmann, Lenglet, Pjanic dan Coutinho dijual seperti jajanan pasar, murah meriah asal dibeli.

Dari berita sih sudah ada yang tertarik, tapi ya harus menunggu dulu, hingga mendekati waktu transfer akan usai, dan para klub peminat memecahkan celengan mereka dulu, yang berarti Messi masih perlu menunggu.

Pertanyaan yang paling mutakhir, adalah apakah benar klub kaya tidak berminat terhadap Messi? Menurut saya antara ya dan tidak.

Tidak itu hanya karena niat Messi yang masih ingin memilih Barcelona sebagai klub "barunya".  

Ya, ini penting, karena keinginan pemain menjadi kunci, itulah yang membuat Laporta juga nampak tenang, alon alon asal kelakon mencuci gudangnya.

Jika jawabannya iya, maka klub-klub kaya yang lain juga sedang berhitung. Debet kredit untuk mengontrak Messi.

Jika harus jujur, maka hanya dua klub yang mampu mengontrak Messi, klub kaya Prancis, PSG dan Manchester City asal Inggris itu.

PSG sebenarnya sedang berhitung. Kabar bahwa PSG akan mengontrak Messi dan Ronaldo bahkan belum surut hingga saat ini.

Hanya, PSG perlu menunggu efek domino, yakni terlemparnya salah satu bintang mereka Neymar dan Kylian Mbappe.

Maksudnya begini. Jika salah satu dari kedua bintang PSG ini dipinang klub lain, misalnya Mbappe ke Real Madrid, maka kemungkinan itu akan tetap ada.

Alasannya tentu saja adalah soal financial fair play.

PSG sudah merekrut Sergio Ramos, Donnaruma dan Wijnaldum yang merapat karena gaji setinggi langit.

Jika memaksa Lionel Messi untuk masuk, kemungkinan paling buruk adalah gaji pemain lain tak terbayar, karena soal FFP, PSG mudah luput dari hukuman.

Bagaimana jika Manchester City? Faktor Guardiola akan menjadi faktor kunci.

Menurut saya, City tidak akan mengambil resiko mengontrak Messi dengan gaji setinggi langit itu, apalagi kabarnya City juga sudah menabung sejak lama juga mendatangkan Harry Kane.

Artinya, kedekatan Guardiola dan Messi bisa digunakan untuk membujuk Messi agar mau mereduksi gajinya bahkan hingga 50 persen.

Wacana ini sempat terendus media, bahkan Joan Laporta juga berharap demikian.

Hanya akan menarik, karena jika Messi ingin mengurangi gajinya, maka banyak semut yang akan mendekat, bukan Barca saja.

Lalu bagaimana akhir kisah kontrak Messi ini? Bagi saya akan menarik. Selama Barca tak mampu mengobral para pemain bintangnya segala kemungkinan akan terbuka.

Banyak sekali kontrak yang hampir pasti jadi, tapi gagal, hanya karena klub tidak mampu secara finansial. Messi jelas tak bisa makan janji saja, dia juga butuh duit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun