Tidak banyak referensi yang bisa menjelaskan lebih jauh tentang Dewi Fortuna, tokoh famous dari mitos Romawi selain pemberi kemujuran dan keberuntungan.
Akan tetapi, saya mau sedikit berkhayal tentang Dewi Fortuna lebih daripada hanya itu, berpikir sisi lain tentang sang dewi.
Misalnya, saya mengira bahwa  dewi yang ini suka becanda atau cenderung usil. Suatu saat moodnya lagi asyik, dan dia ingin bermain-main dengan kemujuran dan ketidakmujuran. Seperti PHP lah.
Ketika ada yang yakin bahwa dirinya sedang mujur, ketika tangan dewi memihaknya, Â tiba-tiba dibuat sang dewi merana. Ternyata sedang di-prank oleh sang Dewi.
Jika berkaca tentang Euro 2020, saya pikir itu sempat terjadi pada Kroasia dan Swiss.
Dua-duanya diperdaya sang dewi ketika melawan Spanyol. Lihat saja Kroasia. Ketinggalan 1-3, Kroasia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di menit ke-90.
Para penggemar Kroasia pasti sudah yakin, Kroasia sedang dinaungi kebaikan dewi. Tetapi di babak perpanjangan waktu, Kroasia dibuat menunduk malu, Spanyol menambah dua gol. Kroasia tak jadi mujur.
Begitu pula Swiss, bermain dengan 10 orang hampir kurang lebih 70 menit (dihitung dengan menit di babak tambahan), Swiss bisa memaksa Spanyol bermain hingga adu penalti. Di babak tersebut, penendang pertama Spanyol, Sergio Busquets gagal menunaikan tugasnya.
Swiss pasti sudah yakin, Dewi Fortuna memihak mereka. Apalagi, di babak sebelumnya, mereka berhasil menggulung Prancis juga lewat adu penalti.
Akan tetapi, lagi-lagi Swiss ternyata diberikan harapan palsu, karena setalah itu tiga penendang Swiss gagal menjebol gawang Unai Denis. Spanyol lolos.
Dari dua peristiwa ini, saya termasuk yang sempat berpikir di Euro 2020 ini bahwa Dewi Fortuna sedang jatuh cinta pada La Furia Roja. Termasuk dalam laga melawan Italia, dalam babak semifinal, dinihari kemarin waktu Indonesia.
Di Wembley, Italia sempat percaya diri akan lolos setelah hingga menit ke-80 masih unggul 1-0. Akan tetapi tiba-tiba, Alvaro Morata yang masuk dari bangku cadangan, membobol gawang Gianluigi Donnaruma. Â Laga berbalik, Spanyol di atas angin.
Selama babak tambahan pun, Italia ngos-ngosan, hingga penendang pertama Italia, Manuel Locatelli gagal, Spanyol seperti sedang menari bersama Dewi Fortuna.
Tapi tiba-tiba, ternyata semua harapan yang diberikan itu hanyalah prank semata dari sang dewi. Morata yang mencetak gol, gagal mencetak gol di babak adu penati, dan Italia menjadi pemenang secara dramatis.
Dewi Fortuna berpindah ke lain hati sangat cepat. Â Spanyol bisa diselingkuhi di penghujung laga.
Pola inilah yang membuat saya menebak-nebak kemana Dewi Fortuna akan berpihak dalam laga Inggris Vs Denmark yang baru selesai pagi tadi. Siapa diselingkuhi atau diprank sang dewi.
Akan tetapi setelah laga berakhir, simpulan saya adalah sang dewi sedang tidur. Mungkin lelah.
Awal-awalnya sudah asyik. Damsgaard sempat membuat Denmark unggul melalui gol tendangan bebas cantiknya, dan sembilan menit kemudian disamakan Inggris juga melalui pemain Denmark, yakni melalui gol bunuh diri sang kapten, Simon Kjaer.
Laga ini terlihat bertambah seru di babak perpanjangan waktu dan bahkan menuju adu penalti. Inggris unggul lagi 2-1, melalui gol Harry Kane yang menceploskan bola hasil kegagalan penaltinya.
Nah, disini nih seharusnya sang dewi muncul dengan keisengannya.
Jika menggunakan pola sang dewi saat laga Italia Vs Spanyol, maka Harry Kane sebaiknya dibuat gagal total untuk menunaikan tugasnya. Ketika itu terjadi, Denmark akan bertambah percaya diri, tetapi pada akhirnya diprank sang dewi karena gagal di babak adu penalti. Itu baru seru.
Saya bahkan sedikit jauh  berpikir bahwa Dewi Fortuna akan memihak Denmark, karena sebagai dewi yang berasal dari Romawi Italia sana, dewi mungkin berharap Denmark yang menjadi lawan dari Italia, demi sedikit kemudahan. Akan tetapi ya itu, sang dewi sedang tidur.
Denmark tentu saja kecewa akan tidurnya sang dewi. Bola tepisan penaltiSchmeichel yang telah tampil hebat sepanjang laga, harus mengarah kembali ke Hary Kane, sangat matematis sekali.
Bukan itu saja, tidak ada gol bunuh diri balasan dari Inggris sesudah Jordan Pickford nampak gugup di bawah mistar gawang Inggris.
Ah, tapi sudahlah. Mungkin sang Dewi sedang lelah saja, dan sedang menyiapkan kejutan besar di laga akbar, laga final antara Inggris Vs Italia nantinya. Â Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H