Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Spanyol PHP Swiss, Italia Singkirkan Belgia dengan Stylish

3 Juli 2021   05:21 Diperbarui: 3 Juli 2021   09:31 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MUENCHEN, JERMAN - 2 JULI: Gianluigi Donnarumma beraksi bersama pemain-pemain Italia dalam laga perempat final Euro 2020 melawan Belgia di Football Arena, Muenchen, pada 2 Juli 2021.(Sebastian Widmann - UEFA via Kompas.com)

Freuler mampu  memanfaatkan bola liar dari kelumit yang tercipta karena ketidaksigapan dua bek tengah Spanyol, Pau Torres dan Laporte dalam menghalau bola yang sebenarnya mudah dikontrol.

Sial bagi Swiss. Freuler sang arsitek gol tersebut mendapat kartu merah 8 menit sesudah Swiss menyamakan kedudukan. Tekel bodohnya pada Gerard Moreno membuat wasit asal Inggris, Michael Oliver tak ragu memberikan kartu merah.

Bermain dengan 10 orang, entah mengapa yang terjadi, Spanyol juga belum unjuk gigi. Tak ada serangan yang berbahaya, jikapun ada, bola seperti lengket di tangan Yan Sommer yang tampil heroik.

Inilah yang membuat pada akhirnya Luis Enrique tak ragu menarik Alvaro Morata, Pablo Sarabia dari lapangan. Daniel Olmo dan Moreno dimasukkan mengganti kedua pemain tersebut.

Kolaborasi Olmo dan Jordi Alba memang kerap merepotkan dari sisi kanan pertahanan Swiss, akan tetapi lini belakang Swiss tampil kuat  dengan koordinasi apik dari Manuel Akanji dan Noco Elveldi. Hingga 120 menit, tak ada gol tambahan bagi Spanyol.

Sebelum adu penalti, wajah pemain Swiss terlihat lebih percaya diri. Mereka seakan semakin yakin bahwa semesta memihak mereka, setelah perjuangan tanpa lelah tersebut.

Dan kepercayaan itu semakin menjadi-jadi  sesudah Sergio Busquets, gelandang berpengalaman sekaligus kapten itu gagal menunaikan tugasnya sebagai algojo pertama. Tendangan Busquets membentur tiang.

Setelah kegagalan Busquets tersebut. Saya yang kemarin menuliskan tulisan tentang kekuatan para pemain imigran Timnas  Swiss di sini yang dapat menjadi kekuatan sendiri, yakin bahwa Swiss akan lolos. Apalagi Gavranovic---algojo pertama Swiss berhasil dengan mulus melesakkan bola ke gawang.

Logika saya sederhana, kepercayaan diri pemain Spanyol pasti akan lekas runtuh, dan algojo Swiss lainnya yang 100 persen berhasil melawan Prancis, akan mampu menunaikan tugasnya.

Akan tetapi saya salah. Sekali lagi, sepakbola itu bukan hitungan matematis, data hanya pemanis, harap sering beda dengan kenyataan.

Spanyol merayakan keberhasilan lolos ke semifinal Euro 2020 setelah menyingkirkan Swiss lewat drama adu penalti di Stadion Saint Petersburg, Jumat (2/7/2021). (ANTON VAGANOV.AFP) via Kompas.com
Spanyol merayakan keberhasilan lolos ke semifinal Euro 2020 setelah menyingkirkan Swiss lewat drama adu penalti di Stadion Saint Petersburg, Jumat (2/7/2021). (ANTON VAGANOV.AFP) via Kompas.com
Siapa yang mengira Spanyol yang semangatnya runtuh dengan kegagalan Busquets itu, dibalas dengan tiga kegagalan penendang Swiss, berturut-turut pula. Mulai dari Schaer, Akanji dan Vargas menendang penalti seperti para amatiran, padahal Rodri di kubu Spanyol juga sempat gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun