Dugaan saya, situasi serupa akan terjadi dalam laga melawan Kroasia melawan Spanyol, meski dalam konteks yang berbeda. Bisa saja ada pengusiran pemain dan memaksa salah satu tim bermain dengan 10 orang, atau bisa juga masuk ke dalam pertarungan mental seperti ketinggalan satu gol, atau bahkan terpkasa harus menuju babak tambahan waktu hingga adu penalty sekalipun.
Lalu siapa yang akan unggul nanti? Jika bicara tentang pengalaman, maka tanpa mengurangi rasa hormat pada La Furia Roja, saya kira Kroasia unggul tipis. Skuad Kroasia saat ini adalah campuran dari banyak pemain berpengalaman dan para pemain muda.
Nama-nama seperti Luca Modric, Dejan Loveren, Â Ivan Perisic, dan Mateo Kovacic bisa terbilang adalah para pemain yang dapat menjadi tumpuan ketika tim butuh dorongan semangat. Para pemain ini juga sudah pernah bermain dalam tekanan saat membawa Kroasia tampil di final Piala Dunia 2018.
Bagaimana dengan Spanyol? Di Euro 2020, para pemain yang bisa dianggap berpengalaman sudah sangat sedikit. Terhitung hanya Jordi Alba, Sergio Busquets, Thiago dan Koke yang terbilang senior sayangnya nama-nama ini tidak bisa disebut sebagai pemain dengan tipe pemimpin di dalam tim dan tidak berada dalam kondisi yang prima.
Pelatih Luis Enrique memang seperti berjudi dengan tidak memanggil pemain-pemain senior seperti Sergio Ramos, Isco ataupun Asensio. Padahal para pemain inilah yang menjadi tulang punggung ketika Spanyol mampu menaklukkan Kroasia dengan skor telak 6-0 di ajan UEFA Nations League pada 2018 silam.
Artinya, sebagian besar adalah amunisi baru yang diberikan kesempatan oleh Luis Enrique. Tak heran, penampilan Spanyol nampak tidak gemilang di fase grup, hanya mampu menahan imbang Swedia dan Polandia dan syukurnya mampu menang besar atas Slovakia di partai terakhir.
Para pemain belum terlihat padu, meskipun lebih banyak menguasai bola dibanding lawan. Penyerang paling senior seperti Alvaro Morata juga tampil melempem, tidak mampu memompa semangat tim dengan gelontoran gol.
Sebaliknya perlahan tapi pasti, Kroasia sudah mulai menemukan permainan terbaik mereka. Setelah bermain ketat dengan Inggris dan tertahan oleh Ceko yang sedang on fire di Euro 2020 ini, Kroasia menutup laga grup dengan mengalahkan Skotlandia.
Pelatih Zlatko Dalic nampaknya percaya diri bahwa level permainan Kroasia semakin baik di setiap laga.
Jika harus memberikan catatan berbeda tentang keunggulan Spanyol, maka saya bisa menyebutkan tentang kecepatan sayap Spanyol yang bisa saja merepotkan lini belakang veteran milik Kroasia.Â
Jika kecepatan Pablo Sarabia, Ferran Torres atau bahkan Adama Traore tidak mampu diimbangi oleh para pemain Kroasia, maka kesulitan besar akan dihadapi tim asuhan Dalic tersebut.