Lalu siapa yang akan unggul nanti? Jika bicara tentang pengalaman, maka tanpa mengurangi rasa hormat pada La Furia Roja, saya kira Kroasia unggul tipis. Skuad Kroasia saat ini adalah campuran dari banyak pemain berpengalaman dan para pemain muda.
Malam nanti penikmat bola akan kembali disuguhi tontonan kelas big match di Euro 2020 ketika Timnas Kroasia akan menghadapi Spanyol. Laga yang menurut saya akan sulit sekali ditebak siapa pemenangnya.
Akantetapi jika harus menebak siapa yang akan menjadi pemenang, maka saya akan memilih untuk berkaca dari tersingkirnya Timnas Belanda dari Ceko. Di laga itu saya yakin bahwa salah satu faktor yang akan sangat menentukan yakni adalah pengalaman.
Maksud saya begini. Di laga Belanda melawan Ceko, saya kira laga di atas lapangan menunjukkan bahwa tidak ada jarak yang terlalu jauh antara kedua tim. De Oranje bermain cepat, sedangkan Ceko bermain dengan rapi.
Beberapa kali terobosan cepat dari bek kanan Belanda Dumfries dan strikernya, Malen berhasil membuat para pemain belakang Ceko kalang kabut, tapi selebihnya para pemain Ceko terbilang juga terlihat sigap menghalau, bahkan build up serangan mereka juga mamp merepotkan Belanda.
Lalu dimana sisi pengalamannya? Momen Belanda kehilangan Mathijs De Ligt tentunya. Sebagai tim yang memiliki materi pemain yang lebih unggul dan tenunya sejarah yang lebih mengkilap, Belanda seharusnya tidak rapuh setelah kehilangan De Ligt yang diusir dengan kartu merah.
Sepeninggal De Ligt, Belanda retak dan rapuh. Para pemain seperti kehilangan asa, padahal di lapangan hijau kerap menunjukkan bahwa tim yang kuat secara mental bisa tetap kokoh meski ditinggal satu pemain. Belanda tidak seperti itu.
Tidak ada pemain yang berbicara memberi semangat , mengumpulkan para pemain, menaikkan spirit hingga mereka bisa bermain seperti ini adalah laga puncak, tidak ada.
Pemain senior seperti Memphis Depay hanya bisa komat kamit dalam diam, Georgio Wijnaldum seperti bermain untuk klub saja, pasrah, sedangkan De Vrij memang bukan pemimpin, hanya nampak seperti prajurit, padahal dari para pemain ini diharapkan ada letupan semangat.
Tanpa ini semua, Belanda sudah runtuh, seperti menyusut di lapangan, dan itu semakin terlihat sesudah Patrik Schick mencetak gol kedua, Belanda seperti bermain hanya untuk menyelesaikan 90 menit.