***
Beberapa pihak menyebut bahwa ini adalah bukti pembalasan yang setara dari seorang Gosens terhadap Ronaldo. Gosens masuk dalam pembuktian bahwa dirinya yang disepelekan sebelumnya menjadi penentu bagi kemenangan timnya.
Apakah seperti itu? Bisa saja begitu, hanya yang perlu menjadi catatan bahwa manajemen Gosens terhadap sebuah penolakan bisa menjadi pesan bahwa dendam, atau kesal bisa menjadi energy positif jika bisa dikelola dengan baik.
Banyak orang yang gagal terhadap hal ini. Banyak yang tenggelam di dalam rasa rendah diri yang begitu dalam ketika mengalami penolakan, namun Gosens tidak memilih menjadi demikian.
Bukan hanyut dalam keputusasaan, Gosens memilih untuk memacu dirinya agar menjadi pemain yang lebih baik di lapangan, sehingga mungkin bukan dirinya yang mencari pemain untuk ditukar jerseynya tetapi dirinya yang dimintai untuk bertukar jersey.
Penolakan terkadang mampu menjadi daya dorong untuk menjadi pribadi yang lebih baik, jika dapat dikelola dengan baik. Gosens membuktikan bahwa dia dapat melewati masa-masa itu dengan baik.
Ronaldo membuat Gosens menjadi lebih baik. Bisa saja, jika Gosens terus menjadi pemain kunci dan Jerman Juara, maka itu semua karena Ronaldo.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H