Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euro 2020: 3 Sanjungan Setelah Italia Lolos 16 Besar

17 Juni 2021   05:32 Diperbarui: 17 Juni 2021   05:37 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhatikan saja dari laga melawan Swiss, aliran bola di lini tengah mengalir lancar baik ketika para geladang mampu menjemput bola dari belakang atau memberikan suplai ke para pemain depan dalam skema 4-3-3 ala Mancini ini.

Ketiga gelandang Manuel Locatelli, Nicola Barella dan Jorginho di atas lapangan hijau mampu menjadi kreator atau dirigen dari orkestra yang terlihat menghibur ini. Jorginho, Locatelli dan Barella bahkan seperti membentuk pivotal role untuk saling berganti posisi sehingga membuat aliran bola nampak jarang putus.

Keunggulan ini membuat kekuatiran bahwa Italia tidak mempunyai striker mumpuni setelah era Allesandro Del Piero atau Franscesco Totti sudah tidak lagi menjadi persoalan, karena Ciro Immobille, Lorenzo Insigne atau Domenico Berrardi mendapat ruang yang lebih luas ketika para gelandang mampu secara paripurna memberikan kenyamanan bagi para pemain depan ini.

Ketiga, lini belakang yang berpengalaman. Jika ditilik, Roberto Mancini sebenarnya tak sepenuhnya melupakan pertahanan. Pemanggilan dua bek veteran Leonardo Bonnuci dan Giorgio Chiellini menjadi bukti bahwa lini ini juga menjadi perhatian seorang Mancini.

Hanya, pendekatan Mancini bisa terbilang sedikit berbeda dari era sebelunya. Jika era sebelumnya lini pertahanan menjadi kunci, kali ini lini pertahanan seperti menjadi pelengkap bahwa gaya sepakbola Mancini dapat berjalan dengan baik.

Maksudnya begini,  Bonnuci dan Chiellini dipanggil untuk memastikan bahwa lini belakangnya sudah cukup berpengalaman untuk beradapatasi dengan gaya tim yang sudah berbeda sekarang.

Bonnuci, Chiellini, Di Lorenzo atau Acerbi nampaknya menjadi jaminan bahwa ketika Italia tampil super ofensif, para bek ini mampu membaca pertandingan dengan menutup setiap ruang yang nampak kosong atau ditinggalkan para pemain lain, khususnya para bek sayap.

Perhatikan saja, Chiellini mampu menutup ruang ketika Spinazzola diinstruksikan untuk lebih rajin mendukung serangan, sedangkan Bonnuci mampu menjadi gelandang bertahan ketika Jorginho membentuk garis baru ketika pressing atau tekanan diberikan pada lawan yang lebih defensif.

Jika terus memainkan pola seperti ini dan terus tampil rapi, saya kira Italia di bawah asuhan Roberto Mancini nampaknya akan maju lebih jauh daripada sekedar lolos ke 16 besar saja, dengan catatan kaki bahwa Turki dan Swiss yang cenderung defensif saat berhadapan dengan Itali belum menjadi tolak ukur. Kita perlu tunggu laga Italia selanjutnya menghadapi tim yang lebih berani menyerang. Selamat bagi Gli Azzuri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun