Apakah Risma tak bahagia? Sekali lagi, maafkan sebelumnya karena saya mungkin amat subyektif menilai ini. Bagi saya, Risma itu tulus dalam melakukan tugasnya, ambisinya terpagar dengan ketulusannya.
Maksud saya begini. Secara partai, mungkin PDI-P benar menyiapkan dirinya untuk tampil di panggung yang lebih besar, sebut saja Pilgub DKI atau bahkan Pilpres 2024, akan tetapi Risma tidak atau belum siap untuk itu.
Pikiran Risma belum sampai kesana karena dia masih sibuk berpikir akan tugas dan pelayanan yang diembannya. Pikirannya untuk masyarakat, bukan untuk panggung politik.
Di titik ini, Risma tentu akan bersinggungan dengan hal yang tak disukainya, bahkan menurutnya menjadi penghalang untuknya. Dia tak bahagia untuk itu, beban pikirannya berganda, dibebani pikiran politik dan pikiran melayani.
Tak mudah berada di posisi seperti Risma jika demikian adanya. Saya hanya berharap, agar meski kurusan Risma tetap sehat. Dia salah satu pemimpin yang menurut saya dapat menjadi teladan atau inspirasi, sayang tenggelam begitu saja karena tak bahagia. Semoga sehat selalu Bu Risma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H