Lalu apa lagi yang diharapkan setelah ini? Saya sih jika harus berandai-andai maka berharap ada pertemuan antara Satria Duta melawan Dewa Kipas lagi. Mungkin juga itu yang diharapkan oleh GothamChess.
Untuk apa? Jika dipandang dari sudut GothamChess, maka pertarungan Dewa Kipas bisa saja menjadi pembuktian bahwa untuk yang sekelas FIDE saja, Dewa Kipas pun tak mampu---jika Dewa Kipas kalah. Ini berarti memang kemampuan Dewa Kipas memang biasa-biasa saja, yang berarti memang ada kecurangan.
Akan tetapi saya sedikit berbeda. Bagi saya mempertemukan Dewa Kipas melawan Satria Duta, bisa jadi pembuktian bahwa Dewa Kipas memang tak berbuat curang.
Maksud saya begini, jika Dewa Kipas mampu mengalahkan Satria Duta yang notabene mampu mengalahkan GothamChess, maka Dewa Kipas harus mendapat respek dari GothamChess, dan kemungkinan bahwa pertarungan keduanya berjalan dengan jujur atau tanpa kecurangan memang benar adanya.
Akan menarik kan? Hanya memang ini memang tergantung dari Satria Duta dan Pak Dadang sendiri. Maukah mereka dipertemukan? Apalagi Satria Duta menurut data memang lebih senang bermain catur kilat online daripada offline, dan usianya yang masih sangat mudah membuat dirinya mungkin tak mau disorot secara berlebihan.
Pak Dadang? Ah, mungkin saja tak mau lagi setelah menerima hadiah yang lumayan besar. Itu sudah cukup bagi Pak Dadang, lagian tak ada lagi yang mempermasalahkan kejujurannya selain GothamChess yang nampak masih tak puas atas setiap pernyataannya.
Referensi :
"Drama GothamChess Kalah dari Pecatur Muda Indonesia, Satria Duta", Detik.com, Kamis, 25 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H