Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saat Pilot Mau Pipis, Saya Spontan Melongo

21 Maret 2021   09:53 Diperbarui: 21 Maret 2021   10:16 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya perjalanan dengan pesawat kali ini tampak membosankan, jika dipandang dari lama perjalanan dan juga jenis pesawat yang digunakan. Perjalanan kali ini menggunakan pesawat jenis ATR dengan dua-dua kursi mepet dan hanyauntuk pergi ke satu tempat saya harus tiga kali take off, dengan 2 kali transit.

Akan tetapi adagium yang menyebut bahwa dalam sebuah peristiwa membosankan akan ada minimal satu hal yang menarik di dalamnya terbukti pada saya. Terbukti dalam perjalanan saya kali ini, apakah itu? Pilot tiba-tiba keluar dari ruang kokpit, menyusuri kursi penumpang,  untuk pipis.

Saya kira sudah puluhan perjalanan yang saya tempuh dengan pesawat dan baru kali ini saya melihat pilot keluar kokpit, menuju ke belakang, mau pipis atau buang air besar, entahlah. Saya lalu melongo dan ketika saya melihat di sekitar saya, banyak juga penumpang yang celangap seperti saya.

Mengapa saya melongo? Pertama, ya seperti yang saya katakan saya baru pertama kali melihat ada pilot yang keluar kokpit di tengah perjalanan dengan bayangan apakah akan ada power steering di yoke joystick di pesawat yang memungkinkan pesawat ditinggal berjalan sendiri saat pilot mau pipis?

Kedua, banyak tafsir yang muncul seiring langkah pilot dari kokpit menuju toilet. Ada apakah? Benarkah pilot mau pipis, atau dia sedang bermaksud lain, atau ada sesuatu dengan pesawat, macam-macam dah.

Saya memang selama ini mengira bahwa di ruang kokpit itu ada toilet kecil untuk kopilot dan pilot, agar jangan terlampau jauh meninggalkan "setir", bahkan saya berimajinasi pilot itu seperti pembalap F1, yang bisa saja mengambil resiko untuk buang air kecil di tempat.

Pembalap F1 seperti Michael Schumacher  dan Nick Heidfield saja konon katanya mengambil resiko untuk itu karena tidak mungkin memberhentikan kendaraan jetnya di pitstop dan minta ijin ke kamar kecil.

Okay, biar apple to apple, misalnya pilot pesawat tempurlah, kan tidak mungkin memberhentikan pesawat. Soal ini ada beberapa cerita menarik dari beberapa sumber karena ini malah dianggap serius, karena ditemukan fakta bahwa sudah dua kali pesawat tempur F-16 jatuh ketika pilot mencoba untuk buang air kecil.

Karena itu sudah dikembangkan beberapa teknologi yang memungkinkan pilot nyaman membuang air di tempat, yakni dengan mengubah air kencing menjadi gel, hingga mendesain pakaian khusus untuk itu.

Amerika misalnya sudah membuat teknologi bernama The Air Force's new Aircrew Mission Extender Device--- atau singkatnya AMXDmax ---perangkat yang terlihat seperti sepasang celana pendek hitam ketat yang menutup, bahkan dioperasikan dengan baterai. Tujuannya pilot bisa kencing dengan nyaman.

Apakah itu dapat dikembangkan di pesawat komersial kita? Ah, lupakan dulu soal itu, ada penghematan hebat di pesawat komersial kita, air minum sudah tak diberikan pada penumpang, makan juga, bagaimana mau memikirkan teknologi yang berkaitan dengan pilot yang mau pipis. Betul kan.

Nampaknya solusinya yang terlihat paling murah adalah bergantian, seperti yang saya saksikan itu. Jadi pertama yang keluar itu kopilot dulu, sesudah si ko selesai buang air kecil lalu pilotnya keluar.

Tukaran agar yoke tetap ada pengendalinya ketika pilot atau kopilot sedang ke toilet, setelah itu keduanya tinggal kembali bersilih tempat duduk.

Soal kopilot mengganti pilot saat kencing ini, ada satu cerita menarik pernah saya baca, yang terjadi pada tahun 2014 di Ethiopia. Kala itu saat pilot mau pipis dan diganti oleh kopilot, tak disangka kopilot Ethiopia Airlines membajak pesawat dan mendaratkan pesawat di Jenewa itu dengan tujuan untuk mendapatkan suaka di Swiss karena merasa nyawanya terancam di Ethiopia.

Hihi, saya lalu membayangkan bagaimana jika kejadian kemarin itu terjadi. Lalu pesawat saya dibawa hingga ke Swiss, lalu saya jadi warga Swiss, rasanya akan luar biasa sekali kan?

Hanya memang ada satu hal yang membuat saya yakin bahwa saya tidak akan menjadi penumpang pesawat yang dibajak yakni ekspresi dari pilot saat keluar dan saat kembali. Saya tahu persis bagaimana ekspresi orang menahan kencing dan bagaimana gembiranya sesudah itu, manusiawi sekali.

Manusiawi, ya begitu. Itulah caranya saya memahami kemelongoan saya setelah itu, bahwa karena tidak disiapkan teknologi yang cukup seperti AMXDmax dan juga karena pilot juga manusia yang memiliki hasrat untuk pipis, maka saya mungkin yang perlu mulai memahami kemelongoan saya itu sebagai hal yang biasa saja.

Meskipun saya juga sempat berpikir, mungkin alangkah baiknya, pilot yang akan keluar pipis, lebih dahulu diinfokan melalui pengeras suara di pesawat, seperti pengumuman agar mengencangkan sabuk pengaman dan lain sebagainya. Agar para penumpang tahu, bahwa pilot akan meninggalkan kokpit untuk pipis, bukan karena hal lain-lain. Jika demikian, maka saya tidak perlu lagi melongo kan?. Begitu saja.

Referensi :

Pilot ke Kamar Kecil, Kopilot Kunci Kokpit dan Bajak Pesawat,Suara.com, 17 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun