Nampaknya solusinya yang terlihat paling murah adalah bergantian, seperti yang saya saksikan itu. Jadi pertama yang keluar itu kopilot dulu, sesudah si ko selesai buang air kecil lalu pilotnya keluar.
Tukaran agar yoke tetap ada pengendalinya ketika pilot atau kopilot sedang ke toilet, setelah itu keduanya tinggal kembali bersilih tempat duduk.
Soal kopilot mengganti pilot saat kencing ini, ada satu cerita menarik pernah saya baca, yang terjadi pada tahun 2014 di Ethiopia. Kala itu saat pilot mau pipis dan diganti oleh kopilot, tak disangka kopilot Ethiopia Airlines membajak pesawat dan mendaratkan pesawat di Jenewa itu dengan tujuan untuk mendapatkan suaka di Swiss karena merasa nyawanya terancam di Ethiopia.
Hihi, saya lalu membayangkan bagaimana jika kejadian kemarin itu terjadi. Lalu pesawat saya dibawa hingga ke Swiss, lalu saya jadi warga Swiss, rasanya akan luar biasa sekali kan?
Hanya memang ada satu hal yang membuat saya yakin bahwa saya tidak akan menjadi penumpang pesawat yang dibajak yakni ekspresi dari pilot saat keluar dan saat kembali. Saya tahu persis bagaimana ekspresi orang menahan kencing dan bagaimana gembiranya sesudah itu, manusiawi sekali.
Manusiawi, ya begitu. Itulah caranya saya memahami kemelongoan saya setelah itu, bahwa karena tidak disiapkan teknologi yang cukup seperti AMXDmax dan juga karena pilot juga manusia yang memiliki hasrat untuk pipis, maka saya mungkin yang perlu mulai memahami kemelongoan saya itu sebagai hal yang biasa saja.
Meskipun saya juga sempat berpikir, mungkin alangkah baiknya, pilot yang akan keluar pipis, lebih dahulu diinfokan melalui pengeras suara di pesawat, seperti pengumuman agar mengencangkan sabuk pengaman dan lain sebagainya. Agar para penumpang tahu, bahwa pilot akan meninggalkan kokpit untuk pipis, bukan karena hal lain-lain. Jika demikian, maka saya tidak perlu lagi melongo kan?. Begitu saja.
Referensi :
Pilot ke Kamar Kecil, Kopilot Kunci Kokpit dan Bajak Pesawat,Suara.com, 17 Februari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H