Saya lalu bertanya apa framing yang dibentuk dengan keluh kesah ini? Bisa banyak sekali yang dapat dipaparkan. Pertama, ada desain bahwa AHY memang tidak akan bisa dilengserkan dengan cara yang illegal, karena posisi SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi. Kedua, ini menjadi kekuatan untuk argumen bahwa SBY memang ingin menjadikan Demokrat sebagai partai dinasti.
Kedua poin ini sangat logis dan bisa saja itu yang dimaksudkan, namun harus diakui bahwa dalam kelogisan itulah maka Demokrat Moeldoko seperti kelabakan menghadapinya dan tak bisa berbuat apa-apa, ketika sudah kadung melakukan KLB sendiri.
Ini tembok tebal, Demokrat Moeldoko nampaknya sudah sejak lama menyadari ini, dan berusaha agar masuk dari dalam agar muncul mosi tidak percaya kepada AHY dan juga SBY tapi tidak berhasil.
Akhirnya maju kena, mundur kena, situasi ini perlu dihadapi. Rasanya perlu jurus yang sangat mandraguna jika ingin memastikan bahwa KLB itu legal dari sisi AD/ART, karena akan berhadapan dengan kesaktian Majelis Tinggi disini.
Caranya apa? Mencari jalan untuk menyatakan bahwa AD/ART itu tidak benar, atau dibuat dengan sebuah kecacatan. Kita tunggu dan lihat saja bagaimana kelanjutannya.
Referensi :Â
Kubu KLB Demokrat Sindir Kuasa Ketua Majelis Tinggi di AD/ART 2020, Detik.com, Sabtu, 13 Maret 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI