Maksudnya begini, soal telinga tipis pimpinan, karakter pimpinan, dan seperti apa baiknya pimpinan yang cocok dengan kita, kita tidak bisa mengaturnya, yang bisa dijaga adalah sikap kita, mending ya itu, jangan bicarakan soal pimpinan dengan rekan kantor lain.
Lalu bagaimana dan kepada siapa kita melampiaskan gundah gulana kita? Berdasarkan pengalaman saya, enakan pada pacar, istri/suami atau bahkan orang tua. Ini orang-orang yang tidak memiliki kepentingan apa-apa, dan tidak mungkin menusuk kita dari belakang. Artinya akan aman.
Saya memiliki saudara yang sering melakukan itu, dan terbantu sekali. Jika ada persoalan ke kantor, maka ibu atau bapak akan didatangi, sambil makan siang dia mulai bercerita, dan akhirnya plong. Sebenarnya dalam kasus ini, hanya butuh telinga yang mendengar, men-share saja, connecting tanpa perlu feedback, itu saja sudah senang, bahagia.
Daripada-daripada. Bersemangat bercerita pada rekan kantor tentang persoalan kantor lalu disebar kemana-mana. Ya, begitulah. Makanya lebih baik, jangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H