Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Marzuki Alie Dipecat, Bukti SBY Memang Marah Besar

26 Februari 2021   22:55 Diperbarui: 26 Februari 2021   23:07 3918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Konvensi Partai Demokrat yang juga Ketua DPR RI, Marzuki Alie(TRIBUNNEWS/DANY PERMANA )

"Marzuki Alie terbukti bersalah melakukan tingkah laku buruk dengan tindakan dan ucapannya yakni menyatakan secara terbuka di media massa dengan maksud agar diketahui publik secara luas tentang kebencian dan permusuhan kepada Partai Demokrat, terkait organisasi, kepemimpinan, dan kepengurusan yang sah. Tindakan yang bersangkutan telah mengganggu kehormatan dan integritas serta kewibawaan Partai Demokrat," Kepala Barkomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Jumat (26/2/2021).

Kader senior sekaligus bagian dari pendiri Demokrat, Marzuki Alie pada akhirnya dipecat. Marzuki Alie disebut terbukti bersalah lantaran menyatakan secara terbuka kepada publik terkait kebencian dan permusuhan kepada Partai Demokrat, dan tindakannya ini dinilai mengganggu integritas dan wibawa partai.

Keputusan ini tentu saja mengejutkan, meski dalam beberapa perspektif bisa diterima. Mengapa mengejutkan? Jika dilihat dari perjalanan bagaimana Marzuki Alie yang pada awalnya dituding terlibat kudeta dan pada akhirnya ternyata diklarifikasi oleh beberapa pengurus partai Demokrat bahwa Marzukie tidak terlibat maka ini memang mengejutkan.

Mengapa Marzuki Alie dipecat padahal sempat dinilai tidak terlibat dalam usaha kudeta dimaksud? Nampaknya, sikap agresif Marzuki Alie yang tak mau diam yang menjadi alasannya.

Lihat saja bagaimana berbagai reaksi Marzuki Alie sesudah dinilai terlibat dalam gerakan kudeta kepemimpinan Demokrat ini. Marzuki sempat menyinggung kepemimpinan AHY yang dinilainya lemah, lalu pada akhirnya berani ceplas ceplos soal isu Ketum PDIP, Megawati yang katanya dibilang oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kecolongan dua kali.

Belum terlalu jelas apa yang dimaksud Marzuki dalam isu "Kecolongan Mega atas SBY" ini, akan tetapi hal ini sempat membuat panas antara politisi PDIP dan politisi Demokrat. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sempat mengatakan bahwa begitulah karakter SBY, sedangkan politisi Demokrat, Andi Arief menyatakan bahwa Marzuki sedang mengarang bebas.

Tak lama setelah isu ini bergulir liar, SBY turun gunung menyampaikan pendapatnya tentang apa yang terjadi. SBY selain menyinggung tentang keterlibatan Kepala KSP, Moeldoko, juga menyebut bahwa Demokrat Not For sale, dan solid.

Ternyata tak lama setelah pernyataan SBY ini, bersih-bersih di Demokrat terjadi. Ternyata selain kelompok Jonny Allen Marbun dan Damrizal yang sedari awal disebut terlibat yang dipecat, akan tetapi Marzuki Alie juga dipecat.

Memang bisa membedakan antara keterlibatan kedua kelompok ini. Jonny Allen cs sendiri dan Marzuki Alie sendiri.

Memang tak mudah memecat Marzuki Alie, ada beberapa alasannya. Pertama, Marzuki Alie sebagai seorang kader senior disebut memiliki faksi di dalam demokrat yang tidak sedikit, artinya secara pengaruh, Marzuki masih memiliki pengaruh yang besar.

Kedua, status Marzuki Alie sebagai pendiri Demokrat membuat kedekatannya terhadap SBY akan menjadi pertimbangan pemecatannya. Bukankah kedekatan masa lalu membuat keduanya nampak dekat. Bahkan ketika merasa dirinya difitnah dalam isu kudeta ini, Marzuki mengatakan bahwa dirinya telah mengirim pesan pribadi kepada SBY.

Akan tetapi, di dalam politik, benar adagium yang berkata bahwa tak ada kawan abadi yang ada kepentingan abadi. Kedekatan Marzuki dan SBY, bisa pudar bahkan hilang tak membekas karena persoalan politik.

Bisa diduga SBY marah besar terhadap Marzuki yang berani menyebut-nyebut kisah personal yang diakui Marzuki diceritakan SBY padanya secara empat mata. Ceplas-ceplos Marzuki ini tentu saja mengundang amarah SBY, dan pada akhirnya berujung pemecatan Marzuki.

Sekarang yang ditunggu adalah respon dari Marzuki. Apakah pemecatan ini akan menghentikan teriakan Marzuki? Saya rasa tidak. Marzuki kelihatannya akan tetap berteriak dari luar, kita tunggu saja.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun