PDIP Memilih Tutup Buku?
Biasanya hasil survei seperti ini akan betul-betul diseriusi oleh politisi dan partai politik, apalagi menjelang perhelatan kontestasi Pilkada. Parpol dan politik akan menyusun langkah strategis untuk dapat menaikan elektabilitas dan popularitas jagoannya.
Hanya keadaan saat ini berbeda, khususnya ketika revisi UU Pemilu sudah dibatalkan. Pilkada terdekat masih 2024, tiga tahun lagi, hasil survei saat ini dianggap masih terlalu jauh karena bersifat dinamis, dapat berubah.
Itulah yang membuat PDIP, partai yang diwacanakan akan mengusung Risma tidak terlihat terlalu antusias merespon hasil survei ini.
"Pilkada 2022 oleh DPR kan sudah tutup buku proses revisi UUnya," kata Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah singkat dan nampak enggan mengomentari hasil survei ini dikutip dari Kompas.com.
Bahkan ketika ditanya tentang pencalonan Risma, Ahmad Basarah hanya menjawab secara diplomatis. "2024 masih tiga tahun lebih, masih banyak waktu bagi PDI-P untuk mengkaji dinamika politik sampai 2024,"
Apa yang bisa dilihat dari sikap PDIP ini, mengapa PDIP mengatakan “tutup buku” ? Paling tidak ada dua cara menafsirkannya. Pertama, PDIP memang belum ingin mempersiapkan lebih serius bakal calon karena masih fokus membantu pemerintah Jokowi saat ini untuk menangani pandemi.
Ini tentu masuk akal, karena inilah yang menjadi salah satu alasan utama koalisi pemerintah bersuara bulat mendukung dibatalkannya revisi UU Pemilu yang berarti ditiadakannya Pilkada 2022 dan 2023.
Membicarakan terlalu serius hasil survei, bisa saja mengingkari pertanyaan tersebut, apalagi terpancing menghubungkannya dengan Anies yang menurut hasil survei berada di puncak. Bagi lawan politik, pembatalan revisi UU Pemilu untuk mengganjal Anies.
Kedua, bisa diduga, “tutup buku” ini berarti ada strategi baru yang akan ditempuh PDIP menuju Pilkada DKI 2024. Salah satunya mungkin saja diskusi tentang siapa yang akan diusung PDIP nantinya.
Bukankah Risma yang pasti diusung? Belum pasti. Dibatalkannya Pilkada 2022, serta merta membuat diskursu tentang ini bergulir terus, bahkan liar. Akhir-akhir ini bahkan nama Gibran Rakabuming, Walikota Solo yang baru terpilih digadang-gadang akan disiapkan untuk bertarung melawan Anies di 2024 nanti.