Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Cinta Dewi Soekarno, Istri Kelima Soekarno yang Masih Terlihat Cantik

10 Februari 2021   05:36 Diperbarui: 10 Februari 2021   06:31 4325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi Soekarno dan Soekarno I Gambar : intisari online via nakita.grid.com

Dewi sangat kecewa ditinggal dan mencoba bunuh diri.

Berita pilu itu didengar Soekarno, hatinya masih untuk Dewi dan peristiwa itu membuat Soekarno yakin untuk meminang Dewi menjadi istrinya pada 3 Maret 1962. Saat itulah resmi nama Naoko Nemoto berganti menjadi Ratna Sari Dewi.

Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dan Dewi Soekarno /Instagram.com/kartikasoekarnofoundation
Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dan Dewi Soekarno /Instagram.com/kartikasoekarnofoundation
Sayangnya, kisah kebahagiaan dua insan itu tak berlangsung lama seiring dengan kondisi perpolitikan dan kesehatan Soekarno yang memburuk sesudahnya.

Akan tetapi dalam keadaan tersebut, romantisme keduanya tetap terlihat. Di tahun 1965 ketika terjadi gejolak, dan keduanya harus terpisah, Soekarno menulis sebuah surat kepada Dewi;

2 Oktober 1965

Dewiku tercinta,

Saya dalam keadaan baik dan sangat sibuk dengan konferensi bersama semua panglima militer untuk menyelesaikan konflik di kalangan' militer. Jangan khawatir, Sayang! Sayang dan 1.000 'ciuman

Soekarno.

Satu dari kabarnya 500 surat yang mewarnai kisah cinta mereka.

Pada tahun 1967, Soekarno diturunkan dari kursi Presiden. Lalu menjadi tahanan rumah hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 1970.

Sesudah Soekarno meninggal, Dewi bersama Kartika memutuskan untuk pindah ke berbagai negara di Eropa termasuk Swiss, Prancis, dan Amerika Serikat, dan akhirnya menetap di Shibuya Tokyo hingga hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun