Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ramai, Duet Anies-AHY Tantang Risma di Pilgub DKI 2022?

25 Januari 2021   07:27 Diperbarui: 25 Januari 2021   07:39 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini berlanjut dari tulisan "Memperhitungkan AHY Sebagai Kuda Hitam di Pilgub DKI 2022". Rujukan tulisan itu adalah pendapat pengamat politik Refly Harun yang mengatakan bahwa Demokrat berkepentingan untuk meloloskan AHY ke perhelatan Pilgub DKI 2022, sehingga akan menolak jika Pilkada diadakan serentak pada 2024 nanti. 

Kabarnya draft UU yang akan mengatur bahwa Pilkada 2022 tetap berlangsung di beberapa tempat tertentu sedikit lagi akan disahkan, artinya Pilkada DKI 2022 tetap berlangsung.

Menarik rasanya menyimak perhelatan di Ibukota ini. Selalu seru dengan segala trik, manuver dan strategi politik yang dilakukan kontestan dan partai pengusungnya.

Tentu saja, segala daya dan upaya akan dikerahkan, karena secara politik, Pilgub DKI dapat menjadi jembatan menuju Pilpres 2024 nanti.

Biasanya lewat singgasana DKI, maka akan lebih mudah melenggang ke Istana, salah satu contohnya adalah Jokowi.

Kembali ke Refly Harun. Dalam pendapat politiknya, Refly mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa Anies Baswedan, gubernur petahana akan memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai pasangannya.

Saya menduga ini soal barter. Anies butuh kendaraan politik karena realitanya dia tidak berasal dari parpol tertentu, sedangkan AHY membawa kendaraan Demokrat. Sebaliknya, AHY butuh elektabilitas dalam diri Anies yang harus diakui masih unggul sekarang ini

Jika benar demikian skenario ini---karena politik sangat dinamis, dan Anies-AHY akan maju, pertanyaannya adalah berapa persen peluang duet Anies-AHY akan terwujud untuk melawan kekuatan Risma yang sampai sekarang diprediksi menjadi calon kuat PDI-P untuk kursi DKI 1?

Ini pertanyaan menarik. Saya pikir ini jika harus menyebut persen maka 50 persen banding 50 persen. Duet ini belum pasti terwujud, karena masih saling tunggu.

Mengapa demikian? Pergerakannya masih melihat posisi Gerindra yang hingga hari ini masih belum menentukan sikap.

Gerindra memang mengirim kadernya, Riza Patria untuk mendampingi Anies, akan tetapi belum memberikan sinyal akan mendukung Anies jika jadi turun di Pilgub DKI nanti.

Apa yang ditunggu Gerindra? Kemungkinan kolaborasi dengan PDI-P. Ini wajar, karena proyeksi saling dukung-mendukung di Pilpres nanti. Mengajak head to head di DKI, secara tidak langsung mengajak duel di Pilpres nanti.

Artinya, romantisme yang terbentuk dari sekarang akan menuai hasilnya di perhelatan yang lebih besar.

Persoalannya, PDI-P belum menentukan sikapnya, mungkin masih melihat perkembangan elektabilitas Risma yang dihajar terus menerus oleh oposisi saat muncul di Ibu Kota.

Bagaimana dengan Demokrat? Sepertinya masih di dalam posisi tawar menawar dan melihat kesempatan.

Maksudnya seperti ini, Demokrat dan AHY bukan tipikal berada di nomor dua, itu hanya dilakukan apabila terpaksa. Jika bisa nomor satu, mengapa harus nomor dua.

Ini bisa berarti bahwa narasi Anies-AHY yang bisa dikatakan akan sangat kuat seperti memancing reaksi parpol untuk segera melihat bagaimana elektabilitas AHY dapat secara signifikan mempengaruhi peta persaingan di Pilgub nanti.

Jika ada peluang untuk maju sebagai Cagub, AHY pasti akan mengambilnya, yang berarti meninggalkan Anies bertarung sendiri.

Kita perlu tunggu hitung-hitungan politik ini berlanjut, karena di dalam politik, segala sesuatu dapat berubah dengan cepat.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun