Senada dengan Reed, anggota DPR AS dari dapil Maryland, Anthony Brown juga mengatakan bahwa  Menhan Austin akan menjadi sebuah kisah inspiratif bagi orang kulit hitam.
"Dia (Austin) seorang komandan militer berpengalaman, pemimpin yang dihormati, dan sebagai orang kulit hitam yang tumbuh di tengah pemisahan untuk mendorong kemajuan sebagai Menhan kita berikutnya," ujar Brown.
Pemimpin Pasukan Melawan ISIS dan Sosok yang Jauh dari Media
Sebelum menjabat sebagai Menhan di masa Presiden Barack Obama, Austin memang sudah mendapatkan jabatan di jajaran atas Kemenhan AS.
Obama menunjuk Austin untuk memimpin Komando Pusat AS dalam wilayah Timur Tengah, Asia Tengah dan sebagian Asia Selatan, dari tahun  2013 hingga 2016. Dalam tugasnya ini, Austin menjadi motor dari operasi militer AS terhadap ISIS di Irak dan Suriah.
Jiwa kepemimpinan Austin bisa dikatakan tidak selaras dengan pendekatannya terhadap media.
Pria kelahiran 8 Agustus 1953 (67 tahun) ini, dikenal sebagai sosok pendiam terutama terhadap media. Austin sering menghindar dari sorotan publik, dan tidak mau banyak memberikan wawancara kepada media apa yang akan , dan sedang dilakukannya, berkaitan dengan operasi militer.
***
Terpilihnya Austin sekali lagi menandakan bahwa AS telah siap untuk perubahan, bukan saja dengan memberi tempat tetapi menandaskan bahwa kaum minoritas memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan.
Barack Obama telah membuka jalannya, lalu di tahun ini juga, Â pendamping Joe Biden Wapres Kamala Harris tercatat dalam sejarah menjadi wanita pertama, wanita kulit hitam pertama, dan wakil presiden AS keturunan Asia pertama.
Publik tinggal menunggu, apa yang akan menjadi gebrakan Austin sebagai Menhan nantinya. Kabarnya Austin dikenal keras terhadap China dan Rusia. Kita tunggu saja.