Influencer Politik, Denny Siregar terlihat "menegur" Komika Pandji Pragiwaksono melalui Twitter. Begini cuitan lengkap Denny di @Dennysiregar7.
"Mas @pandji ni dasar pemikirannya darimana ? Apa cuma denger ceritanya orang FPI doang ?
Hati2 lho, Â @nahdlatululama dan @muhammadiyah bisa tersinggung dengar ucapan begini.."
Ada apa gerangan? Di postingan itu Denny Siregar menyertakan sebuah link berita dari salah satu media online dengan judul "Pandji Pragiwaksono: FPI Disukai Karena Selalu Bantu Masyarakat, NU dan Muhammadiyah Tidak".
Di dalam berita tersebut, ditulis opini Pandji tentang pembubaran Front Pembela Islam yang dilakukan oleh pemerintah akhir tahun lalu.
Menurut Pandji, salah satu alasan ketidaksetujuannya adalah pembubaran itu hanya akan membuat muncul ormas lain yang serupa.
"Ngebubarin itu percuma, karena nanti akan ada yang lain lagi, Front Pejuang Islam atau lainnya. Ngebubarin percuma kaya nutup situs bokep, entar juga kebuka lagi ga ada hujungnya gitu," ujar Pandji.
Selain pernyataan itu, ada bagian yang mungkin membuat Denny Siregar geram dan menegur Pandji.Â
Pandji mengatakan bahwa FPI memiliki banyak simpatisan di kalangan bawah, karena FPI selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.
Nah, sampai disini Pandji menambahkan bahwa FPI terkenal dan disukai di masyarakat kalangan bawah karena para elit dari ormas Islam besar, yakni Nahdaul Ulama (NU) dan Muhammadiyah jauh dari masyarakat.
"FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhamadiyah) jauh dari rakyat. Mereka elit-elit politik. Sementara FPI itu dekat. Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, ga punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit, kadang FPI ngasih surat. suratnya dibawa ke dokter jadi diterima," kata Pandji.
***
Saya lalu merasa perlu membaca tulisan  sekali lagi dan mencari video Youtube milik Pandji yang dikatakan menjadi sumber dari ditulisnya berita yang dimaksud.
Ternyata memang ada video yang diunggah oleh akun Youtube Pandji sendiri, Pandji Pragiwaksono yang berjudul "FPI DIBUBARIN PERCUMA? feat AFIF XAVI & FIKRI KUNING", yang dijadikan sebagai referensi berita tersebut.
Video kurang lebih berdurasi 58 menit itu memang dibuat sebagai dialog kocak tapi berisi, khas Pandji seperti biasanya.
Dari video nampak bahwa video itu direkam pada saat hari FPI resmi dibubarkan yakni 30 Desember 2020 dan baru diunggah pada  4 Januari 2021.
Ini berarti kurang lebih dua minggu yang lalu sebelum tulisan dimuat dalam berita media online ini.
Sesudah menyimak video itu dari awal dari akhir, saya ingin menjawab pertanyaan apakah memang Pandji bermaksud menempatkan FPI di atas NU dan Muhammadiyah seperti cuitan Denny Siregar di atas?
Saya kira konteksnya memang sedikit berbeda, karena pernyataan Pandji tidak berdiri sendiri. Pernyataan ini adalah hasil wawancara Pandji dengan sosiolog, Thamrin Tomagola, pada 2012 atau 8 tahun yang lalu.
Kebanyakan cerita Pandji yang disorot Denny bukan keluar dari mulut Pandji secara langsung tetapi dari Thamrin Tomagola.
Rasanya konteks FPI di tahun itu dan sekarang berbeda, terutama soal ideologi dan politiknya. Apalagi kita tahu dalam perkembangannya, beberapa tahun yang lalu, Tomagola sendiri pernah terlibat insiden dengan Sekretaris FPI, Munarman.
Di insiden itu karena berbeda pendapat dengan Munarman bahkan  Tomagola disiram air minum dalam sebuah dialog live di salah satu televisi swasta.
Mengapa Pandji merasa perlu menyampaikan opini dari Tomagola ini?Â
Saya berpendapat hal ini dilakukan Pandji karena dihubungkan dengan  tema yang dibangun dan bintang tamu yang diundang.Â
Temanya memang soal pembubaran FPI oleh pemerintah, dan dua bintang tamu yang juga adalah komika, Fikri dan Afif memang kebetulan mempunyai kedekatan dengan FPI.
Fikri malah pernah sebentar menjadi anggota FPI--sekarang sudah keluar, sedangkan Afif sendiri tinggal di daerah Petamburan tapi tak pernah menjadi anggota FPI dan bukan juga simpatisan.
Cara pandang kedua komika muda ini tentang berita pembubaran FPI berusaha dikorek oleh Pandji dengan dibantu informasi FPI masa lalu dari Tomagola itu.
Informasi ini lantas menjadi seperti jembatan bagi Pandji untuk membuat dialog ringan ini berjalan lebih mengalir.
Dialognya menurut saya tidak total pro FPI, meskipun soal pembubaran Pandji memberikan perspektif yang berbeda.
Dalam dialog ini juga saya kira, Pandji sudah berusaha untuk berimbang dan tidak murni menjadi sebuah propaganda.Â
Pandji bahkan sering mengangkat tentang tabiat FPI yang dinilai negatif oleh masyarakat, sebagai ormas yang suka sweeping dan sebagainya.Â
Pandji bahkan juga menilai dan mengungkit gaya berbicara HRS yang dinilainya juga mempunyai kekurangan.
Lalu apakah "teguran" Denny ini akan berbuntut panjang? Â Penilaian saya sepertinya tidak, apalagi jika publik menyaksikan sendiri video tersebut, dan Pandji merasa perlu menjelaskan konteks dalam video tersebut di video yang lain.
Menurut saya Denny mungkin belum menonton video Pandji ini sehingga muncul mis framing, di sisi lain, cuitan Denny pasti akan membuat penonton video Pandji itu akan semakin banyak.
Referensi -Â 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H