Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nasihat Terlambat dr. Tirta untuk Ribka Tjiptaning

20 Januari 2021   20:24 Diperbarui: 20 Januari 2021   20:31 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kolase TribunKaltara

Ribka Tjiptaning nampak galau. Wanita yang sudah tak lagi muda ini harus menerima kenyataan bahwa politik itu keras. Loyalitas mesti menjadi pandu dan tak boleh ada pembangkangan. Ribka akhirnya hanya bisa menggerutu, dia dirotasi dari Komisi IX ke Komisi VII DPR RI.

"Di mana aja bisa berjuang untuk rakyat. Cuma lucu aja dokter ngurus minyak," ujar Ribka singkat, mengomentari kepindahannya.

Asal muasalnya memang dari komentar Ribka saat rapat bersama antara Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan pada Selasa (12/1/2021). Ribka mengeluarkan beberapa pernyataan yang dianggap kontroversial.

Pertama, soal vaksin, Ribka dianggap meragukan kualitas dan keamanan vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Tanah Air.

"Saya tetap tidak mau divaksin. Mau sampai yang 63 tahun bisa divaksin, misalnya pun hidup di DKI semua anak-cucu saya dapat sanksi lima juta, mending saya bayar," ujar Ribka.

Kedua, soal vaksin yang dianggapnya dikomersialisasikan oleh pemerintah. "Saya cuma mengingatkan nih, kepada menteri, negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya. Tidak boleh, mau alasan apa saja tidak boleh," kata Ribka.

Dua pernyataan Ribka ini tentu membuat terkejut dan riuh, khususnya PDI-P sebagai partai yang diwakilinya.

Ribka dipasang PDI-P disana untuk mendukung program pemerintah, apalagi latar belakangnya adalah seorang dokter dan ahli asuransi kesehatan.

Fraksi PDI-P bergerak cepat. Ribka mungkin dianggap sudah tak ingin lagi di Komisi IX. Mungkin juga  dianggap tidak nyambung dengan garis partai di Komisi IX, Ribka dipindahkan ke Komisi VII yang mengurusi tambang.

Ribka sendiri tak mau mengira-ngira alasan kepindahannya ini. Dia hanya berkata pendek. "Tanya pimpinan fraksi yang memindahkan saya," ucapnya.

***

Kepindahan Ribka ini mengundang perhatian banyak pihak, tak terkecuali influencer sekaligus tenaga kesehatan, dr. Tirta Mandira Hudhi atau diakrab dipanggil dr. Tirta.

Tirta memberikan nasihat kepada Ribka, semoga dari peristiwa ini Ribka dapat berhati-hati menyampaikan pernyataan ketika berada di hadapan publik.

Tirta beranggapan bahwa jika Ribka mempunyai data yang cukup sebelum mengeluarkan pernyataan maka rotasi yang tidak diinginkannya itu mungkin tidak akan terjadi.

"Makanya bu ribka, next kalo mau debat, pake statement yang bagus dan up to date. Komprehensif gitu lho," ungkap dr. Tirta dari akun Instagramnya, Selasa, 19 Januari 2021.

Apa maksud nasihat dari dr. Tirta?

Pada kenyataannya memang banyak yang diungkapkan Ribka dibantah karena data yang tidak jelas.

Misalnya, ketika menolak vaksin, Ribka menyerempet persoalan efek samping dari vaksin, Ribka membandingkannya dengan vaksin polio yang membuat lumpuh.

Hal itu langsung dibantah Bio Farma melalui direkturnya,  Honesti Basyir.

"Perlu kami jelaskan juga terkait ada kejadian di 2005 di mana yang isunya ada yang setelah di vaksin polio lumpuh. Sebenarnya informasinya tidak seperti itu bu Ribka," ujar Basyir, dalam rapat kerja bersama Komisi IX, Kamis (14/1).

Basyir menjelaskan bahwa  kelumpuhan itu bukan disebabkan oleh vaksin polio, tetapi ada outbreak atau kenaikan kasus sebuah penyakit lebih dari biasanya secara tiba-tiba, dan kasus ini sudah selesai dengan baik.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani juga berpendapat yang sama bahkan menilai perbandingan yang dibuat oleh Ribka dapat mempengaruhi keinginan warga untuk divaksinasi.

"Jangan menjadi suatu bukti yang kemudian bisa menggiring opini yang antivaksin. Sebetulnya sangat disayangkan kalau nantinya masyarakat akan berpikir sama seperti yang dipikirkan Mbak Ning ini," kata Laura

Benar sekali. Sebagai anggota DPR, Ribka harus bisa membaca data, menganalisannya sebelum mengeluarkan pernyataan, kalau tidak akan menyesatkan masyarakat.

Sayangnya, nasihat dari dr. Tirta ini datang terlambat. Ribka sudah dipindahka dari komisi yang sebenarnya sangat ideal baginya.

dr. Tirta akhirnya hanya bisa memberikan selamat untuk Ribka.  

"Selamat bekerja di komisi yg baru ye buk. Komisi vii itu urusannya soal energi dan tambang,"

Referensi : 1-2-3-4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun