Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fit and Proper Test untuk Listyo yang Pantang Membolos

20 Januari 2021   07:50 Diperbarui: 20 Januari 2021   07:54 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Listyo remaja hari itu terlihat galau. Teman-teman sekelasnya berulang kali mengajaknya untuk membolos demi bermain di lapangan dekat sekolah, tapi Listyo tahu bahwa ini sebuah tindakan yang salah. Kelas sudah mulai kosong, Listyo ditinggal. Listyo akhirnya  berhasil meyakinkan dirinya untuk tetap di kelas.

Narasi cerita remaja Listyo ini diceritakan ulang dengan begitu antusias oleh Guru Seni Rupa Listyo sewaktu SMA bernama Drs. Suhardi. Menurut gurunya, karakter Listyo memang sudah terpuji sejak remaja.

"Saat itu ada jam kosong, satu kelasnya mau mbolos rame-rame, tapi Mas Listyo ini dan dua orang temannya bersikukuh tetap di kelas," jelasnya Suhardi, sambil tersenyum.

Di mata Pak Guru Suhardi, Listyo juga dinilai sebagai adalah anak yang pandai namun terkesan pendiam dan tak banyak tingkah.

"Mas Listyo Sigit dulu di kelas pendiam, anaknya tidak macam-macam"

"Dulu masuk ranking juga di kelas, lima besar kalau tidak salah, beladiri ya juga sempat sampai tingkat Provinsi" jelas Suhardi.

Listyo Sigit Prabowo nama lengkapnya.  Selepas lulus dari SMA 8 Yogyakarta itu, dengan kemauan keras Listyo akhirnya lulus tes seleksi Akpol, dan menjadi alumni pada tahun1991.

Karirnya terbilang moncer dengan beberapa jabatan yang pernah diembannya. Listyo pernah menjadi Kapolres Pati pada 2009, lalu menjabat sebagai Kapolres Sukoharjo pada 2010.

Jabatannya terus naik dengan menjadi Wakapoltabes Semarang lalu menjabat sebagai Kapolresta Surakarta pada 2011.

Setahun kemudian, Listyo Sigit dirotasi ke Jakarta untuk menjabat sebagai Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri, dan kemudian pada Mei 2013 ia bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Setahun di Polda Sulawesi Tenggara, pada 2014,  Listyo ditunjuk sebagai ajudan Presiden Jokowi sejak 27 Oktober 2014.

Dua tahun menjadi ajudan Jokowi, pada 2016, jabatan Kapolda Banten diberikan menjadi tanggung jawabnya sekaligus menjadi gelar dengan bintang satu.

Karirnya terus terlihat mengkilap. Listyo Sigit pindah ke Mabes Polri sejak 13 Agustus 2018 dengan   pangkat Irjen.

Kurang lebih setahun setelah itu, Komjen menjadi gelar kepangkatannya setelah Listyo diangkat menjadi Kabareskrim, artinya tambahan satu bintang menjadi Komjen.

***

Pak Guru Suhardi pasti tak akan mengira, bahwa suatu saat anak didiknya yang pantang bolos dan tak banyak tingkah itu akan menjadi satu-satunya calon yang disodorkan Presiden Jokowi kepada DPR untuk menjadi calon Kapolri. Listyo calon tunggal.

Hari ini Listyo akan menghadapi fit and proper test di depan Komisi III DPR sebagai tahap akhir dalam pencalonannya sebagai Kapolri. Kabarnya akan banyak pertanyaan dari Fraksi yang siap diberikan untuknya.

Semisal, Fraksi PKS membocorkan bahwa Listyo akan diminta pendapatnya soal reformasi Polri dan penanganan Kambtibmas yang berkeadilan, sedangkan Fraksi Nasdem kabarnya akan fokus kepada bagaimana strategi polisi dalam penanganan COVID-19.

 "Pengawasan dalam penyebaran, apa kontribusi polisi dalam penurunan COVID ini, karena COVID ini kan salah satu faktornya ketidakdisiplinan masyarakat. Nah sekarang bagaimana polisi berkontribusi dalam mendisiplinkan masyarakat tentu dengan pendekatan-pendekatan humanis," jelas Waketum NasDem Ahmad Ali.

Kisi-kisi pertanyaan dari Fraksi PKB kabarnya akan mendalami  seputar pondok pesantren dan konsep pelibatan Ponpes untuk menjaga keamanan.

"F-PKB salah satunya akan mengajukan pendalaman terkait prosedur keamanan dalam penegakan prokes pada lembaga pendidikan, utamanya di pondok pesantren. Sekaligus pelibatan pesantren dalam menjaga ketertiban dan keamanan," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Listyo tentunya sudah bersiap, kemarin makalahnya sudah diantar tiga jenderal bintang dua ke DPR.  Sekarang waktunya Lulusan S2 di Universitas Indonesia,  kelahiran Ambon, Maluku pada 5 Mei 1969 itu memperlihatkan kelayakan dan kepantasannya di depan DPR.

Pak Guru Suhardi pasti berharap dan berdoa agar  Listyo dapat lulus dari uji kelayakan hari ini dan menjadi Kapolri, yang berarti akan menjadi kebanggaannya juga sebagai seorang guru. Suhardi terlihat tak ragu untuk itu.

"Ya kalau dilihat dari karakternya saat SMA dulu, saya tidak ragu, Mas Listyo mampu mengemban tanggung jawab lebih besar dari posisinya saat ini," kata Suhardi sambil tersenyum.

Anak muridnya yang pantang membolos itu sudah bersiap menjadi Kapolri.

Referensi : 1-2-3-4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun