Listyo remaja hari itu terlihat galau. Teman-teman sekelasnya berulang kali mengajaknya untuk membolos demi bermain di lapangan dekat sekolah, tapi Listyo tahu bahwa ini sebuah tindakan yang salah. Kelas sudah mulai kosong, Listyo ditinggal. Listyo akhirnya  berhasil meyakinkan dirinya untuk tetap di kelas.
Narasi cerita remaja Listyo ini diceritakan ulang dengan begitu antusias oleh Guru Seni Rupa Listyo sewaktu SMA bernama Drs. Suhardi. Menurut gurunya, karakter Listyo memang sudah terpuji sejak remaja.
"Saat itu ada jam kosong, satu kelasnya mau mbolos rame-rame, tapi Mas Listyo ini dan dua orang temannya bersikukuh tetap di kelas," jelasnya Suhardi, sambil tersenyum.
Di mata Pak Guru Suhardi, Listyo juga dinilai sebagai adalah anak yang pandai namun terkesan pendiam dan tak banyak tingkah.
"Mas Listyo Sigit dulu di kelas pendiam, anaknya tidak macam-macam"
"Dulu masuk ranking juga di kelas, lima besar kalau tidak salah, beladiri ya juga sempat sampai tingkat Provinsi" jelas Suhardi.
Listyo Sigit Prabowo nama lengkapnya. Â Selepas lulus dari SMA 8 Yogyakarta itu, dengan kemauan keras Listyo akhirnya lulus tes seleksi Akpol, dan menjadi alumni pada tahun1991.
Karirnya terbilang moncer dengan beberapa jabatan yang pernah diembannya. Listyo pernah menjadi Kapolres Pati pada 2009, lalu menjabat sebagai Kapolres Sukoharjo pada 2010.
Jabatannya terus naik dengan menjadi Wakapoltabes Semarang lalu menjabat sebagai Kapolresta Surakarta pada 2011.
Setahun kemudian, Listyo Sigit dirotasi ke Jakarta untuk menjabat sebagai Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri, dan kemudian pada Mei 2013 ia bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.