Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membaca Dilema Ahok

15 Januari 2021   09:55 Diperbarui: 15 Januari 2021   11:16 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puput Nastiti Devi dan Basuki Tjahaja Purnama. Instagram.com/@btpnd

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pasti sebelumnya tidak pernah menyangka bahwa foto wefie Raffi Ahmad bersama selebritis lainnya di acara pesta yang kebetulan dihadirinya berbuntut panjang dan mencatut namanya.

Raffi lalu dikecam karena dalam waktu hitungan jam setelah dirinya mendapat hak istimewa divaksin bersama Jokowi di Istana Kepresidenan, dia berpesta dan tertangkap wefie tanpa masker, yang berarti menyalahi protokol kesehatan, prokes.

Raffi akhirnya meminta maaf, dia menyadari itu karena keteledorannya. Entah yang mana, karena jika bicara Raffi, komika Ernest Prakasa bahkan menyebut Raffi memang keterlaluan. Duta vaksin millennial yang tak ingin berlama-lama memberikan "duka" di hati penggemar dan rakyat Indonesia karena kelakuannya.

Di tengah caci terhadap Raffi, Ahok meruyup. Di media, PA 212 bahkan nampak bernafsu meminta agar Ahok ditangkap, dan tak lama kemudian tagar tangkap Raffi dan Ahok menjadi trending di Twitter. Trending bukan berarti bahwa semuanya setuju atau juga mencaci maki, namun pasti akan menyisakan polemik, pro dan kontra.

Apa yang dirasakan dan dipikirkan Ahok sekarang? Entahlah, meski dia pernah mengalami hal yang lebih buruk dari ini, Ahok tetaplah manusia yang akan terus membenturkan logika dengan realita. Disitu sering ada tanya, ada bantah.

Apalagi dengan cepatnya haters  terus membawa-bawa kapasitas dirinya sebagai salah satu Komisaris BUMN, mungkin untuk menyetarakan dirinya dengan Raffi, sang duta itu, biar sama dan imbang untuk dibantai.

Ah tidak, Ahok tidak gusar, Ahok mungkin saat ini hanya mulai berpikir balik ke belakang. Ingatannya membuat dirinya berusaha me-review dirinya, dimulai dari niat baiknya untuk datang ke pesta keluarga dan kenalan tersebut.

Ahok menilai dirinya datang karena iktikad yang baik untuk hadir memenuhi undangan di acara bahagia bersama dengan keluarga Galael.

Untuk prokes, Ahok dari rumah mungkin sudah menyiapkan segala sesuatu, masker, hand sanitizer dan bahkan desifenktan.  Ahok juga pasti tahu bahwa keluarga Galael juga hanya mengundang tak banyak orang---menurut berita media belasan orang saja dan dilakukan rapid swab sebelumnya. Lagian siapa yang mau terkena corona di tengah pandemi ini.

Ketika berada disana, Ahok masih tetap memakai masker saat bercengkrama dengan tamu lainnya, Ahok tak banyak memiliki waktu bercengkrama dengan semua tamu karena waktu pestanya memang terbatas, singkat.

Kehadirannya memang mengundang perhatian, siapa yang tak kenal dirinya. Ahok kebetulan juga hobi bernyanyi, maka tak heran sang tuan rumah atau tamu lainnya akan meminta Ahok bernyanyi di acara tersebut. Jika pun tidak diminta, sebelum pulang, dirinya akan menyumbangkan lagu yang diiringi dengan band kecil yang semua personilnya bermasker hitam tersebut.

Ingin menolak tapi tak sampai hati, Ahok akhrinya maju ke panggung. Sempat ragu melepas masker atau tidak, tapi mungkin Ahok melihat tayangan acara menyanyi di televisi dimana orang membuka masker sebelum menyanyi, Ahok lalu membuka maskernya. 

Ahok melakukannya dengan bahagia, memang menyanyiitu membuat orang gembira, apalagi ada Once Mekel  yang menjadi rekan duet Ahok saat itu.

Suaranya bagus, tapi jepret, jepret, orang mengambil gambar dirinya melepas masker tanpa lagi peduli dengan lagu yang didedangkan dengan suaranya yang serak-serak basah itu.

Niat membahagiakan sang pemilik acara yang berbahagia sudah dituntaskan Ahok, itulah yang membuat Ahok tidur pulas, membuat orang lain senang itu tidak mudah, karena kita mesti mengorbankan sesuatu dari diri kita, waktu dan hal lainnya.

Ketika bangun, Ahok tentu kaget, Raffi dikecam, dan foto yang dengan zoom berkali-kali meng-capture wajahnya sendiri. Ahok memang hadir di pesta kecil itu bersama Raffi sang duta vaksin millenial, yang karena kelakuannya dianggap Sherina,  don't count his fans.

Pesta itu disinyalir tanpa izin, Ahok juga baru sadar dia lupa bertanya pada yang empunya pesta apakah acara itu sudah berizin atau tidak. Mungkin Ahok berpikir, acara di kompleks itu adalah acara privat, anggap saja acara keluarga kecil.

Apa yang dipikirkan Ahok tak sama dengan pendapat beberapa pihak. Kelompok ini beranggapan bahwa Ahok mesti ditangkap karena hadir di pesta tersebut dan melepas masker---saat akan menyanyi.

Seperti Raffi, Ahok dianggap sudah keterlaluan.

Ahok lalu bingung, mau meminta maaf, tapi untuk apa, karena hadir di pesta kecil itu? Atau melepas masker ketika ingin menyanyi? Meski Ahok sangat mengerti bahwa tokoh publik mestinya memang memberi contoh.

Ah, saat ini Ahok nampaknya masih memilih diam, mungkin Ahok masih merenung kata orang bijak,  jikalau salah katakan salah dan benar katakan benar. 

Kabarnya pihak berwajib sedang menyelidiki kasus ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun