Menarik, karena meskipun tak banyak, Â ada beberapa artikel yang mengiyakan bahwa perselingkuhan--khususnya untuk pasangan yang belum menikah, berpenguang menjadi tren 2021 apalagi saat pandemi masih melanda.
Ada dua penyebab ini terjadi . Pertama, stress yang disebabkan karena pandemi. Kesulitan dan persoalan yang semakin banyak menjadi salah satu penyebab rusaknya sebuah hubungan, khususnya ketika pasangan tidak menemukan metode yang tepat untuk membuat relasi tetap intim.
Ketika stress, relasi lalu menjadi renggang dan akhirnya masing-masing mulai mencari orang lain yang dapat dijadikan sebagai teman diskusi dan teman curhat. Perselingkuhan terjadi.
Kedua, masa pandemi yang membuat berubahnya aktivitas sehari-hari membuat relasi  yang lebih dalam dengan pasangan menjadi terhambat. Ya, tidak ada lagi malam mingguan, dan mulai disibukkan dengan kebiasaan baru. Ruang  pertemuan offline yang terbatas menjadikan relasi juga menjadi lebih sulit.
Di dalam adaptasi terhadap kebiasaan dan aktivitas yang baru ini, mungkin saja terciptanya  komunitas virtual yang baru dan akhirnya waktu dengan pasangan menjadi berkurang, dan menimbulkan persoalan ke depannya.
Tren Wisata Keluarga 2021, Private Trip?
Untuk pasangan yang belum menikah juga. Ketika pertemuan offline menjadi terbatas bahkan kepedulian terhadap pasangan menjadi meningkat. Waktu untuk menanyakan kabar semakin banyak dengan banyak ngobrol meski secara daring.
Lagian dari sisi psikologi tren dan sosial, perselingkuhan memang mesti dihindari. Dari sisi psikologi, dijelaskan bahwa tren itu timbul ketika manusia berpikir tentang sesuatu, lalu mempengaruhi orang lain, dan kehidupannya sangat berkaitan erat antar satu sama lain.
Artinya kita sepakat tren yang menjadi viral sebaiknya adalah hal positif bukan yang negatif kan?
Oleh karena itu, sebagai antithesis dari perselingkuhan akan menjadi tren 2021, maka saya berpikir bahwa kegiatan rekreasi atau refreshing yang mempererat relasi pasangan, suami istri dan keluarga sepertinya akan menjadi tren pada 2021 ini.