Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Keseruan Tukar Kado dalam 3 K: Konsisten, Kreatif, dan Kocak

24 Desember 2020   22:08 Diperbarui: 25 Desember 2020   06:17 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kado dalam tukar kado natal; edisi rupiah 75 ribu I Gambar : dokpri

Nah, supaya terlihat lebih menarik, uang rupiah ini saya bingkai sebelumnya lalu saya berikan. Ibu Yanti senang sekali, bahkan menilai hadiah ini kreatif sekali, meski sebenarnya isi hadiahnya biasa saja.

Ada lagi hadiah kreatif yang saya lihat, seperti memberikan kayu yang diberikan gambar wajah orang yang akan diberikan kado tersebut. Ini juga termasuk hadiah yang menarik menurut saya.

Ketiga, kocak. Momen tukaran kado natal memang sekali seumur hidup, namun fokusnya bukan saja soal hadiah yang diberikan, namun suasana ceria bahkan kocak yang tercipta di dalamnya.

Saya bahkan harus tertawa terpingkal-pingkal mengingat beberapa keseruan yang pernah terjadi dalam acara tukar kado tersebut. Misalnya, pernah suatu kali, seorang teman mendapatkan kado berisikan baju yang persis sama dengan yang dia pakai saat acara tukar kado berlangsung. "Biar bisa jadi cadangan" canda saya waktu itu, lalu semua orang tertawa.

Ada lagi kelucuan yang terjadi ketika ada padanan kado yang terasa dipaksakan. Misalnya, ada isi kado yang di dalamnya itu, semir sepatu dan minuman bersoda. Kan, seharusnya, semir sepatu dan kaos kaki, tetapi ini dengan minuman ringan. Mungkin buru-buru dan untuk mencocokan harga kado di harga minimal.

Dan yang paling terakhir adalah soal pembelaan terhadap kado yang dipersiapkan. Misalnya ada yang merasa kado yang dia siapkan kurang baik, lalu mulai mengatakan kalimat sakti " Jangan lihat hadiahnya tapi ingat maknanya".

 Atau, ada yang berharap kadonya jangan dibukan barengan tapi di rumah, nah, ini sudah pertanda ada "sesuatu" dengan kado yang dipersiapkannya.

Saya berpikir kebersamaan yang hadir saat tukar kado berlangsung itu menjadi yang utama. Tukar kado hanyalah bumbu ketika keluarga dapat saling bertemu di hari natal. Kesibukan bekerja atau beraktifitas selama hampir setahun membuat hal seperti ini urung terjadi.

Kemarin, ketika acara tukar kado terjadi, saling sapa, bertanya kabar bahkan saling curhat terjadi. Kado itu memang hanya sarana, sehingga jangan sampai kehilangan hal yang paling esensi, yaitu kebersamaan di suasana natal yang damai ini.

Sudahkah anda berencana bertukar kado dalam natal kali ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun