Ketiga, kekuatan di setiap lini Bayern yang mumpuni dan seimbang.
Seperti gading yang tak retak, seharusnya didapati titik kelemahan Bayern yang dapat diintip lawan untuk dieksploitasi, sayangnya bagi lawan hal itu samar terlihat. Â
Sebelum pertandingan, sebenarnya saya memberikan perhatian penuh di sisi kiri pertahanan Bayern, terutama ketika full back kiri mereka, Alphonso Davies ikut menyerang. Saya menduga ini ruang yang dapat dimanfaatkan oleh Lyon.
Sepertinya Rudi Garcia, allenatore Lyon juga melihat hal tersebut. Beberapa kali terobosan cepat diberikan kepada Ekambi yang bergerak di wilayah tersebut.
Satu dua kali memang terlihat berhasil, namun selebihnya ketika Davies mampu menjaga posisinya---terutama ketika Bayern sudah unggul dua gol, maka Lyon hanya bisa menunggu kapan 90 menit dibunyikan tanpa mampu mencetak sebiji gol pun.
Selain sektor kiri, bek tengah juga menjadi perhatian saya, terutama kecepatan dan fisik bek senior Bayern, Jerome Boateng. Sayangnya bagi lawan, dua bek tengah itu seperti persahabatan yang dapat menopang satu sama lain.
Secara fisikal, Jerome Boateng amat tangguh dan kelebihannya adalah dalam membaca arah serangan lawan. Keunggulan ini ditopang dengan kecepatan David Alaba yang mampu beberapa kali adu sprint dengan striker Lyon, Ekambi.
Duet bek tengah yang nampak tanpa cela, meskipun Boateng perlu diganti di babak kedua untuk menjaga kebugaran menuju babak final nanti. Untuk pergantian Bayern juga tak perlu khawatir.
Di bench mereka memiliki bek timnas Jerman, Niklas Sule yang juga mampu tampil beringas di lini belakang. Jika diperlukan pun, masih ada Joshua Kimmich yang juga trampil tampil sebagai bek tengah.
Lini belakang yang solid ini, ditambah dengan lini tengah yang kreatif plus lini depan yang tajam, membuat Bayern menurut saya akan sedikit lebih diunggulkan saat melawan Paris Saint Germain (PSG) di final nanti.
Bayern bukan saja akan menjadi berbahaya karena sulit diduga dalam setiap alur pergerakan serangan yang dibangun, tetapi juga memiliki pertahanan yang kokoh. Ah, tetapi terlalu prematur untuk menilai laga final nanti.