Sudahlah, karena nampkanya sesudah ketinggalan 1-4 di babak pertama, Barca memang secara mental sudah jatuh.
Ketiga, cara mengisolasi Lionel Messi yang brilian. Di mana Lionel Messi? Jawaban saya adalah mungkin ada di pertandingan lain atau di rumah tetangga, tenggelam hampir sepanjang pertandingan.
Padahal mungkin masih banyak yang ingin agar gocekan Messi yang membuat bek Bayern, Jerome Boateng terjatuh epik dalam pertandingan beberapa tahun lalu itu terulang lagi. Sayang, Bayern dan Boateng sudah belajar.
Yang menjaga Messi bukan Boateng, tetapi David Alaba. Cara menjaga juga berbeda, selain terus disiplin dengan menjaga zona, serta memutus alur bola untuk Messi, Alaba dan Kimmich terlalu rapat dan cerdas untuk dilewati Messi.
Boateng? Satu kali, ia berhasil dikelabui Luis Suarez, satu-satunya gol pemain Barcelona, karena satu gol lain adalah gol bunuh diri.
Gol Suarez adalah satu dari hanya lima shot on target milik Barcelona dibandingkan dengan 13 shot on target milik Bayern sepanjang pertandingan. Lionel Messi memang tak terlihat, membuat kapal Barcelona karam dan perlahan tenggelam, dalam.
Apresiasi istimewa pantas diberikan untuk Hans Dieter-Flick, mantan asisten Joachim Loew di timnas Jerman dan asisten Niko Kovac ini. Saatnya Flick menyeruduk naik sebagai pelatih top, diantara Pep Guardiola atau Jurgen Klopp yang sudah lebih dulu dikenal.
Saya kira dengan strategi Flick yang sudah klik di Bayern ini membuat mereka semakin diperhitungkan sebagai calon kuat juara Liga Champions musim ini.
Selamat, Bayern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H