Ketika lini tengah hancur, saya sudah paham bahwa aliran bola akan dikuasai Bayern dan keran gol akan mengalir lebih deras.
Di babak kedua setelah ketinggalan 1-4, Setien baru berani keluar menyerang dengan memasukkan Griezmann dengan menggantikan Roberto, dengan harapan agar menahan Goretzka dan Thiago agar mundur lebih dalam.
Akan tetapi sayang, Bayern sudah terlalu jauh bergerak maju. Keteledoran formasi dari Setien yang kabarnya dipecat manajemen seusai pertandingan ini.
Semedo setelah membantu penyerangan seperti lupa untuk pulang. Sergio Roberto yang biasanya bertugas untuk mengisi lubang yang ditinggalkan juga seperti lesu. Bayern terus menekan dari sisi tersebut.
Di sisi lain, Joshua Kimmich--- suksesor hebat Phillip Lahm, juga bermain amat brilian dari sisi kanan Bayern. Dia bisa menyisir dari garis pinggir atau tiba-tiba merangsek masuk melakukan gerakan diagonal yang susah diprediksi pemain bertahan lawan.
Di mana Jordi Alba ketika Kimmich bergerak di sisi tersebut?
Alba mungkin sedang bingung menjaga siapa, karena Serge Gnabry pencetak gol ketiga Bayern yang berperan sebagai penyerang sayap kanan juga bergerak liar dan sulit dikendalikan. Jordi seperti dibuat sebagai pemain amatir oleh pergerakan Kimmich ini.Â
Mengapa sayap Bayern bisa bergerak leluasa seperti itu? Saya pikir fokus pemain bertahan Barcelona agar menjaga pergerakan Robert Lewandowski dan Thomas Mueller yang terlalu berlebihan membuat banyak pemain seperti tersedot agak terlalu ke dalam.
Siapa yang patut disalahkan? Dua bek sayap Barcelona mati, gelandang tak mampu menutup lubang yang ditinggalkan dan dua bek tengah Barca yang sangat diandalkan yakni Pique dan Lenglet, entah mengapa terlalu mudah dilewati dalam pertandingan ini.Â