Hal ini ditambah kebiasaan anggota keluarga kerajaan termasuk ribuan pangeran yang melakukan perjalanan rutin ke Eropa dan dikuatirkan telah membawa virus sekembalinya dari perjalanan tersebut.
Saat ini, Saudi Leaks melaporkan tentang seorang dokter bernama Dr Nezar Bahabri membenarkan bahwa ada 1.200 kasus infeksi di kerajaan, dengan kondisi berat  dan harus menggunakan ventilator.
Kedua, kekuatiran bahwa Raja Salman yang telah lanjut usia juga dapat terinveksi Covid-19. Raja Salman telah berusia 84 tahun dan tentu sangat berisiko jika tertular Covid-19.
Raja Salman yang kini berusia 84 tahun sendiri diketahui  telah mengasingkan diri ke istana di pulau dekat Jeddah. Sedangkan Putra Mahkota Mohammad bin Salman berada di resor terpencil dekat Neom, di Barat Laut Saudi.
***
Berdasarkan data worldodometer, per 11 Juli ini, kasus positif virus Corona mencapai 224, 486 orang di Arab Saudi dengan jumlah kematian mencapai 2,151 orang.
Dari data tersebut peningkatan kasus ini memang meningkat tajam dalam sebulan terakhir, meski syukurnya angka kesembuhan juga mencapai angka 163 ribu kasus.
Jika benar ketiga pangeran meninggal karena Covid-19, tentu Kerajaan Arab Saudi punya maksud sendiri, mungkin agar dapat menjaga situasi agar tidak bertambah panik di dalam negeri.
Kerajaan tentu berupaya sekuat tenaga menghadapi situasi ini. Apalagi jika melihat bahwa pandemi sudah masuk dalam wilayah keluarga bangsawan. Perlu usaha ekstra untuk menjaga pangeran-pangeran yang sudah berusia lanjut karena paling rentan diserang dan bisa mengalami kematian.
Kewaspadaan paling besar adalah menyangkut dengan kondisi kesehatan Raja Salman. Raja yang juga adalah sahabat Jokowi ini dan sudah uzur ini, sampai sekarang masih diungsikan demi keselamatannya.
Gawatnya keadaan di kerajaan tergantung dari pemberitaan selanjutnya. Apakah sesudah meninggalnya ketiga pangeran ini, akan ada yang menyusul atau tidak. Jika terjadi lagi dan berurutan, situasi memang sedang genting.