Pembobol data pribadi Denny Siregar telah ditangkap polisi. Seperti yang diduga sebelumnya, pelaku adalah orang "dalam" yaitu karyawan outsourcing Telkomsel di Surabaya dengan inisial FPH (27).
"Kemarin pada 9 Juli 2020 telah melakukan penangkapan pelaku di daerah Rungkut Surabaya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiono di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).
Hal yang paling penting yang ditunggu oleh khalayak adalah soal motif atau alasan pelaku.
Dari investigasi awal, polisi telah menemukan alasan dari sang pembobol. Pembobol FPH ternyata baperan dan menjadikan itu alasan untuk mencuri data Denny. Sebuah alasan yang nampak receh.
Menurut pengakuan FPH, dia melakukan tindakan melawan hukum ini karena pernah di-bully pendukung Denny.
"Motifnya itu yang bersangkutan tidak menyukai DS karena pernah di-bully akun medsos pendukung DS, ini yang kita dapat dari tersangka," kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Kombes Reinhard Hutagaol di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020)
Lalu bagaimana hubungan FPH dengan pada akun Twitter @opposite6890, yang mengupload data tersebut di dalam cuitannya? Ternyata, alasan FPH juga receh, FPH mengaku simpati dengan @opposite6890 dan akhirnya membagi data rahasia tersebut.
Mengapa saya mengatakan ini sebuah alasan receh? Sebenarnya ini hanya bentuk "kekecewaan" terhadap adegan yang diperkirakan akan berlangsung seru. Seperti menyaksikan film superhero, yang musuhnya terlalu mudah ditaklukkan, tak ada serunya lagi. Penonton kecewa.
Saya sebelumnya bahkan menduga bahwa pelaku akan lebih keren dari petugas Telkomsel, mungkin pelaku adalah hacker canggih yang dibayar , atau ahli IT yang sulit ditandingi dan akhirnya mampu menyembunyikan diri. Nah, kalau begini kan seru, lha ini ternyata pelaku outsourcing yang kurang kerjaan dan lagi baper...oalaa.
***
Sepertinya keraguan saya akan alasan receh dari pelaku ini sama dengan kekecewaan Denny Siregar meskipun pembobol datanya telah ditangkap polisi. Dalam cuitannya, Denny memberi tanda tanya besar, bagaimana bisa sekelas outsourcing bisa membobol sistim keamanan setara ISO milik Telkomsel.