Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyimak Siasat dalam Usulan Reshuffle Terawan, Nadiem, Airlangga bahkan Sri Mulyani

5 Juli 2020   13:17 Diperbarui: 5 Juli 2020   13:14 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto memperlihatkan susunan menteri Kabinet Indonesia Maju, saat diumumkan dan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO - DINO OKTAVIANO)

Tidak ada yang keliru dalam sebuah siasat, apalagi siasat dalam berpolitik. Siasat itu masuk dalam ranah seni berpolitik, siapa yang pandai dalam bersiasat dia yang akan menang. Sesederhana itu.

Isu tentang reshuffle Kabinet menggelinding dengan cepat dan bolanya berubah terasa semakin panas.

Pernyataan Jokowi yang tidak puas dengan kinerja para menterinya, memunculkan berbagai spekulasi, dan bagi para politisi partisan, ini adalah sebuah kesempatan berlomba dalam "kolam kemungkinan".

"Kolam kemungkinan" itu adalah ruang untuk bagaimana politik sebagai seni kemungkinan (the art of possibilities), apa yang tidak mungkin menjadi mungkin itu mendapat tempat geraknya.

Ruang untuk diplomasi, negosiasi, perubahan struktur koalisi bahkan "kampanye" dalam bentuk yang berbeda akan riuh kembali.

Di ruang inilah, pencitraan demi meraih atau mempertahankan kedudukan dalam struktur kekuasaan akan bergejolak kembali.

Narasi reshuffle adalah pemicu. Setiap politisi dan juga partai mulai berhitung, menyiapkan strategi sebelum, dan sewaktu reshuffle dilakukan.

Diplomasi dilakukan, pencitraan dan "kampanye" dilakukan untuk menyedot perhatian publik sekaligus mengarahkan ke tujuan politik mereka, sambil berharap prerogative Jokowi berjalan seirama dengan keinginan mereka.

Ini adalah sebuah hal yang menarik untuk disimak. Ada beberapa contoh untuk mencermati fenomena yang terjadi ini.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) misalnya yang seperti mengambil start terlebih dahulu melalui pernyataan politisinya Maman Imanulhaq.

Melalui Maman, PKB menyatakan bahwa jika presiden terpaksa harus melakukan reshuffle kabinet kerja maka dua menteri, yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun