Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Seusai Laga "New Normal" Coppa Italia Juventus Vs AC Milan

13 Juni 2020   07:01 Diperbarui: 14 Juni 2020   08:35 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldo dalam Laga Melawan AC Milan. | Foto: Getty Images/Valerio Pennicino)

Juventus melaju ke final Coppa Italia setelah ditahan imbang oleh AC Milan dengan skor kacamata, 0-0. Hasil ini memang tidak baik bagi AC Milan karena di laga pertama, kedua tim bermain imbang 1-1, artinya Juventus unggul secara agresivitas gol.

Saya menyaksikan pertandingan ini melalui salah satu stasiun televisi berbayar. Secara pribadi, saya tidak terlalu memedulikan hasil, karena Coppa Italia mungkin bagi kedua tim adalah kompetisi kasta kedua alias tidak menjadi prioritas.

Saya cenderung memilih untuk melihat bagaimana penampilan kedua tim, apa yang nampak pada pemain, dan yang terjadi di sekitar lapangan sesudah vakum berbulan-bulan karena pandem Covid-19 dan mesti menjalani laga dalam kondisi new normal.

Mengenai penampilan kedua tim, saya pikir kedua tim masih perlu beradaptasi terhadap atmosfer pertandingan yang amat berbeda karena bermain tanpa penonton. 

Seingat saya ini kedua kalinya bagi Juventus bermain tanpa penonton, setelah terakhir kali melawan Inter Milan di laga Seri A. Sedangkan bagi AC Milan, ini mungkin baru yang pertama kali.

Laga yang sepi sepertinya memengaruhi adrenaline pemain, pemain rasanya perlu memompa semangatnya sendiri jika biasanya semangat itu timbul dari sorakan penonton yang seperti menjadi sebuah kekuatan supra.

Mungkin itulah yang menjadi alasan mengapa gelandang serang AC Milan, Ante Rebic mengangkat kaki seperti jagoan kungfu dan menendang dada Danilo sehingga berbuah kartu merah saat babak pertama belum rampung. 

Di sisi lain, Cristiano Ronaldo nampak memble bermain tanpa sorakan penonton, sehingga bola tendangan penaltinya hanya membentur tiang gawang Donnarumma. Selain itu, kontrol bolanya juga tidak seapik biasanya, mungkin juga karena usia.

Salah satu hal lain yang menarik dicermati adalah soal stamina. Permainan yang berjalan dalam intensitas yang sedang ini memang menunjukan bahwa stamina pemain kedua tim masih dalam taraf recovery sesudah istirahat cukup lama.

Perhatikan saja gelandang AC Milan, Franck Kessie yang dianggap pemain dengan stamina super oleh media, terlihat ngos-ngosan dan ditarik keluar lapangan di babak kedua.

Di pihak Juventus malah penarikan pemain keluar lapangan bahkan dilakukan secara masif, tiga pemain sekaligus diganti, Douglas Costa, Miralem Pjanic, dan Blaise Matuidi.

Matuidi sendiri adalah satu dari tiga pemain Juventus yang divonis menderita Covid-19. Selain Matuidi, ada Daniele Rugani dan Paulo Dybala. Hebatnya Dybala bermain 90 menit dalam pertandingan ini. 

Lebih hebat sih Ronaldo, pesepak bola yang dianggap sangat disiplin ini terlihat terus fit, meski membel di depan gawang lawan.

Soal pergantian pemain ini, di laga ini sudah dijalankan regulasi baru yaitu pergantian dilakukan bisa untuk lima pemain. Juventus memasukan Juan Cuadrado sebagai pergantian keempatnya setelah Bernardeschi, Rabiot, dan Khedira masuk lapangan.

Seru juga melihat pergantian pemain yang cukup banyak ini, serasa menyaksikan laga pramusim, tapi alasannya memang kuat yakni agar menjaga stamina pemain bola di masa pandemi ini.

Lalu bagaimana protokol kesehatan dilakukan di sekitar lapangan? Saya perhatikan Presiden Juventus, Andrea Agnelli disiplin sekali memakai masker, hampir sepanjang laga masker hitam dengan logo Juventus itu terus terpasang.

Sayangnya pelatih Juventus, Maurizio Sarri dan pelatih AC Milan, tertangkap kamera tidak memakai masker dengan rapi.

Selain itu, seusai pertandingan beberapa pemain juga masih terlihat berpelukan. Kapten Juventus, Leonardo Bonucci memeluk Kapten AC Milan, Alessio Romagnoli, tetapi Cristiano Ronaldo langsung menuju terowongan, tanpa sapa peluk dan jabat.

Saya sih ingin melihat pola tingkah kiper veteran Juventus, Gianluigi Buffon yang biasanya memeluk setiap orang yang ditemuinya. Sayang, kali ini kamera tidak menangkap gerak gerik Buffon, mungkin juga dirinya segera keluar lapangan, mengingat usianya sudah hampir 45 tahun. Usia yang amat rentan dihampiri corona.

Terakhir, apapun yang terjadi dengan situasi “new normal” di sepak bola. Saya tentu sangat merayakan kembalinya sepak bola di tengah pandemi ini. Di tengah kekhawatiran dunia, sepak bola melahirkan kegembiraan dan optimisme.

Saya tentu sangat gembira melihat di Italia, dimana korban Covid-19 sangat banyak, hal itu telah dimulai.

Saya akan terus berharap, ini dapat terus berlangsung, dari lapangan hijau meski tanpa penonton di stadion, kegembiraan itu menjalar masuk ke rumah-rumah setiap penggemar bola yang masih harus terkungkung di rumah dan memberikan kegembiraan.

Akhirnya, selamat datang lagi kegembiraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun