Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Orang Bergolongan Darah O Bebas dari Coronavirus?

12 Juni 2020   21:24 Diperbarui: 12 Juni 2020   21:13 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : Freepik via Tribunnews

Sempat kuatir juga membaca salah satu artikel yang berjudul “ Golongan Darah A Paling Rentan Terkena Covid-19”. Alasannya karena saya bergolongan darah A, lalu orang tersayang di sekitar saya seperti Ibu yang hampir berusia 80 tahun  juga bergolongan darah A.

Artinya, bisa stress juga jika membayangkan apabila saya terkena Covid dan akhirnya menularkan kepada Ibu, kasihan juga kan, semoga saja tidak terjadi seperti itu.

Ada juga  yang menghibur dari artikel tersebut, yakni golongan darah yang paling “kuat” terhadap virus corona adalah O. Nah, kebetulan bapak bergolongan darah O. Jadi skor menjadi imbang sekarang.

Dari mana dasar relasi golongan darah dan virus Corona ini? Dari beberapa  sumber,  disebutkan bahwa hasil penelitian ini didapatkan dari dua tempat dengan kurun waktu yang berbeda.  

Pertama, di Wuhan, China. Dimana sebuah studi dari Centre for Evidence-Based and Translational Medicine di Zhongnan Hospital of Wuhan University menunjukan bahwa dari 206 pasien yang meninggal terkait Corona di Wuhan, 85 di antaranya ditemukan memiliki golongan darah A. Nah, hampir 50 persen om.

"Orang-orang golongan darah A perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi," tulis peneliti Wuhan University pada riset  yang dilaksanakan pada Maret 2020 lalu.

Publikasi tentang ini memang belum terlalu masif, karena masih dianggap sebagai sebuah riset awal yang masih harus dilanjutkan dengan riset-riset yang lain.  

Kedua, di California, Amerika Serikat. Di sana, sebuah  perusahaan bioteknologi bernama 23andMe menemukan bahwa golongan darah tipe O lebih bisa melindungi diri dari SARS-COV-2.

Dikatakan bahwa dari golongan dari O, hanya  9-18 persen kemungkinannya untuk terinfeksi virus COVID-19. Penelitian ini lebih baru, karena hasilnya baru dirilis beberapa hari lalu.

Di 23andMe , para peneliti terlebih dahulu menghimpun data-data seperti usia, indeks massa tubuh, etnis, hingga penyakit bawaan yang pernah dialami dan berharap melalui riset ini dapat ditemukan keterkaitan genetik dengan virus corona.

Herannya, dari hasil riset di California ini, golongan darah A “naik derajat”, karena tidak menjadi yang paling rentan lagi, terganti oleh golongan arah lain.

Menurut hasil riset 23andMe tersebut, disebutkan bahwa golongan darah B dan AB adalah kelompok yang paling rentan terinfeksi virus corona. Sedangkan golongan darah A, sekarang  berada di antara golongan darah O dan golongan darah B/AB.

“Di antara para responden pada survei Covid-19 oleh 23andMe, persentase responden yang paling rendah melaporkan tes positif untuk Covid-19 adalah orang-orang yang memiliki golongan darah O. (Sementara), persentase responden tertinggi yang melaporkan tes positif untuk Covid-19 adalah mereka yang memiliki golongan darah AB,” ungkap 23andMe.

Lalu apakah ini berarti orang yang bergolongan darah O dapat bergembira di atas kekuatiran  golongan darah B/AB  yang dinilai paling rentan dan golongan darah A boleh syukuran karena telah naik status?

Ah, tidak juga begitu. Penelitian ini ya seperti yang disebutkan di atas, bertujuan untuk menemukan keterkaitan genetik dengan virus corona.

Tidak bisa diterjemahkan sebagai tanda aman bagi golongan darah tertentu. Sehingga orang yang bergolongan darah O atau A, boleh kemana-mana tidak memakai masker, tidak taat protokol kesehatan karena merasa diri bebas? Tidak begitulah.

Mungkin suatu saat ada penjelasan lebih detail tentang bagaimana golongan darah yang ditentukan berdasarkan jenis antigen yang menempel pada sel darah merah dan dibagi menjadi golongan darah A, B, AB, dan O tersebut ternyata berpengaruh pada bagaimana virus corona bekerja dalam tubuh.

Akan tetapi, sekarang ini yang paling penting adalah apa pun golongan darahnya, secara umum telah dijelaskan bahwa  kerentanan seseorang terhadap infeksi virus sangat dipengaruhi oleh kekuatan daya tahan tubuhnya.

Ini berarti daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena usia lanjut atau penyakit kronis atau pola hidup yang tidak sehat, dapat membuat seseorang lebih mudah terinfeksi virus.

Jadi apa pun golongan darahnya, mau golongan darah O tingkat wahid sekalipun namun tidak istirahat dengan teratur, tidak taat protokol kesehatan seperti memakai masker dan menuci tangan maka akan dengan mudah terinfeksi virus  dan bahkan bisa “lewat”.

Karena itu, semestinya berita edukasi semacam ini berguna menambah wawasan kita, tetapi jangan sampai membuat kita menghiraukan protokol kesehatan karena salah mengartikannya . Apalagi sampai terjebak hoax yang bisa menyertai riset ini, seperti “golongan darah O bebas covid-19” dan lain sebagainya.

 Referensi : 1-2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun