Menurut hasil riset 23andMe tersebut, disebutkan bahwa golongan darah B dan AB adalah kelompok yang paling rentan terinfeksi virus corona. Sedangkan golongan darah A, sekarang berada di antara golongan darah O dan golongan darah B/AB.
“Di antara para responden pada survei Covid-19 oleh 23andMe, persentase responden yang paling rendah melaporkan tes positif untuk Covid-19 adalah orang-orang yang memiliki golongan darah O. (Sementara), persentase responden tertinggi yang melaporkan tes positif untuk Covid-19 adalah mereka yang memiliki golongan darah AB,” ungkap 23andMe.
Lalu apakah ini berarti orang yang bergolongan darah O dapat bergembira di atas kekuatiran golongan darah B/AB yang dinilai paling rentan dan golongan darah A boleh syukuran karena telah naik status?
Ah, tidak juga begitu. Penelitian ini ya seperti yang disebutkan di atas, bertujuan untuk menemukan keterkaitan genetik dengan virus corona.
Tidak bisa diterjemahkan sebagai tanda aman bagi golongan darah tertentu. Sehingga orang yang bergolongan darah O atau A, boleh kemana-mana tidak memakai masker, tidak taat protokol kesehatan karena merasa diri bebas? Tidak begitulah.
Mungkin suatu saat ada penjelasan lebih detail tentang bagaimana golongan darah yang ditentukan berdasarkan jenis antigen yang menempel pada sel darah merah dan dibagi menjadi golongan darah A, B, AB, dan O tersebut ternyata berpengaruh pada bagaimana virus corona bekerja dalam tubuh.
Akan tetapi, sekarang ini yang paling penting adalah apa pun golongan darahnya, secara umum telah dijelaskan bahwa kerentanan seseorang terhadap infeksi virus sangat dipengaruhi oleh kekuatan daya tahan tubuhnya.
Ini berarti daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena usia lanjut atau penyakit kronis atau pola hidup yang tidak sehat, dapat membuat seseorang lebih mudah terinfeksi virus.
Jadi apa pun golongan darahnya, mau golongan darah O tingkat wahid sekalipun namun tidak istirahat dengan teratur, tidak taat protokol kesehatan seperti memakai masker dan menuci tangan maka akan dengan mudah terinfeksi virus dan bahkan bisa “lewat”.
Karena itu, semestinya berita edukasi semacam ini berguna menambah wawasan kita, tetapi jangan sampai membuat kita menghiraukan protokol kesehatan karena salah mengartikannya . Apalagi sampai terjebak hoax yang bisa menyertai riset ini, seperti “golongan darah O bebas covid-19” dan lain sebagainya.