Simarmata juga aktif menulis buku yang merupakan rangkuman hasil pemikirannya. Salah satu buku hasil karya beliau adalah buku yang berjudul "Analisa Proyek Publik dan Pemerataan", yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit FEUI pada tahun 1990 dan sudah dicetak hingga edisi ke tujuh.
Dr. Djamester Simarmata hingga saat ini masih aktif mengajar di FEUI untuk beberapa mata kuliah seperti Ekonomi Sektor Publik, dan selain mengajar, beliau juga masih sangat aktif memperhatikan perekonomian dalam negeri, terutama yang berhubungan dengan kebijakan publik.
***
Nama Simarmata seperti muncul tiba-tiba di publik, ketika dirinya merespon ajakan dari Luhut yang mengutarakan keinginannya untuk bertemu dengan orang-orang yang kerap melontarkan kritik terkait dengan kebijakan utang pemerintah.
Melalui akun Twitter pribadinya, Djamester Simarmata menyanggupi ajakan Luhut Binsar Pandjaitan dan meminta agar segera ditentukan waktunya.
“Caranya gimana? Saya termasuk yang tidak setuju (utang). Tolong ditentukan waktunya, saya persiapkan bahan!”
Sebagai seorang akademisi dan ahli soal ekonomi, Djamester Simarmata dikenal sangat kritis dalam menyampaikan pendapatnya pada sejumlah pihak.
Salah satunya ketika dia mengutarakan bahwa secara teori ekonomi , keliru berlandaskan utang untuk pembangunan.
Dasarnya menurut Simarmata, adalah teori pembangunan yang dikembangkan oleh Joseph Schumpeter dan Cina dan Jerman adalah dua negara yang sukses mengembangkan teori tersebut dengan tak mengajukan utang meski tidak memiliki dana.
Apakah pandangan Simarmata ini benar? Masih perlu ditunggu dalam sebuah perdebatan. Apalagi dalam sebuah wawancara yang dilansir dari RMOLNetwork, Simarmata mengatakan bahwa dirinya tidak perlu mempersiapkan apa-apa, karena materi ini sudah disampaikannya sejak 13 tahun lalu.
Menurut saya, akan seru juga melihat keterlibatan Simarmata dalam perdebatan nanti, itu pun jika jadi. Karena hingga saat ini, saya masih ragu perdebatan itu benar-benar akan terlaksana.