Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Patung Christopher Columbus Dipenggal, Kebohongan Besar pada Sejarah Amerika

11 Juni 2020   13:10 Diperbarui: 11 Juni 2020   13:07 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Columbus dipenggal di Boston, AS I Gambar : Alarabiya

Christopher Columbus adalah nama yang saya sangat ingat sedari Sekolah Dasar. Tentu saja gara-gara Amerika Serikat dengan segala pernak-perniknya, mulai dari film, lagu dan berbagi kisah dari negeri paman Sam tersebut yang menemani budaya pop yang mengisi lebih dari setengah kehidupan saya.

Sehingga jika ada yang bertanya siapa penemu benua AS? Saya akan cepat menyebutkan nama Christopher Columbus, nama yang memang keren disebutkan dengan double "C".

Makanya jika hari ini saya membaca judul berita tentang, patung Christopher Columbus, dirobohkan, diturunkan bahkan dipenggal, maka saya langsung bertanya , ada apa ini?

Dari berbagai sumber berita yang saya baca, akarnya memang dimulai dari gelombang demonstrasi pasca kematian George Floyd.

Seperti yang diketahui, Floyd, 46, tewas secara tragis setelah seorang polisi menekan lehernya dengan lutut selama hampir sembilan menit di atas jalan di Minneapolis pada 25 Mei lalu.

Tanpa diduga, demonstrasi mengusung isu rasialisme, perdagangan budak ternyata berdampak terhadap koreksi terhadap kebenaran sejarah secara sosial karena selama ini dianggap sebagai sebuah kebohongan.

Patung Christopher Columbus sebagai monumen sejarah, sengit dipertanyakan latar belakangnya oleh publik, dan akhirnya menemukan sebuah titik, bahwa ada sebuah kesalahan besar berkaitan dengan kisah sejarah Christopher Columbus.

Lalu pendemo dengan sorak sorai bergema perlahan tapi pasti mulai menurunkan patung Christopher Columbus di Boston, Minessota dan Virginia. Di Boston, para pengunjuk rasa antirasisme bahkan memenggal kepala Christophur Combus pada Rabu, 10 Juni 2020 waktu setempat.

Di Minnesota, patung Christopher Columbus yang terletak di luar State Capitol, St. Petersburg dirobohkan serta dirusak.

Di Los Angeles, patung Columbus yang telah berdiri selama 45 tahun di Los Angeles Grand Park digulinkan, diturunkan dan dibuang sejak hari Sabtu. Bahkan hari khusus yang disiapkan untuk memperingati Columbus juga telah dihapuskan.

Berbagai kejadian ini menandakan bahwa perlahan nampun pasti, patung tokoh yang dikenal sebagai penjelajah tersebut, tidak diperkenankan untuk berdiri lagi di tanah Amerika.

*****

Patung Columbus dirobohkan di Minnesota, AS I Gambar: MPRNews
Patung Columbus dirobohkan di Minnesota, AS I Gambar: MPRNews
Berbagai tindakan ini seolah ingin menjelaskan bahwa sosok seorang Christopher Columbus yang disebut dan diklaim sebagai penemu benua AS hanya merupakan sebuah kebohongan belaka.

Columbus yang dilahirkan di Genoa, Italia pada 1451 dan pertama tiba di Amerika pada 12 Oktober 1492 sesudah melintasi Atlantik membuka jalan untuk kolonisasi Eropa di benua Amerika mulai terbuka kedok aslinya.

Dijelaskan bahwa bagi banyak rakyat AS sekarang,  Columbus hanyalah  seorang pelaku kejahatan dan bajak laut yang sesudah tiba di AS menjadi pembunuh,  perampas hak rakyat dengan menghabisi suku asli AS secara genosida.

Konon, genosida yang telah dilakukan Columbus dianggap sebagai pemusnahan umat manusia di Amerika, dengan bangsa-bangsa asli di Amerika juga tanpa ampun dibunuh dan dibasmi oleh Colombus dan pasukannya.

Inilah yang membuat Columbus dicap sebagai seorang penjahat kemanusiaan yang berprofesi sebagai baja laut, dan penyebab kehancuran dari peradaban di Amerika.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa kelompok-kelompok pribumi telah memprotes dan ingin megoreksi sejarah ini sealam bertahun-tahun, hanya akhirnya baru tercapai pada saat ini.  

***

Apa yang terjadi pada Columbus mengikuti apa yang terjadi di Inggris, ketika patung Edward Colston juga telah diturunkan, diseret dan ditenggelamkan di sungai Bristol.

Colston dikenang sebelumnya sebagai filantropi yang baik hati, hanya sumber pendapatannya yang ternyata diketahui didapatkan secara besar dari pedagangan budak, membuat pendemo anti rasial di Inggris merasa bahwa patung atau monumen Colston tidak layak untuk berdiri di Bristol.

Entahlah sampai kapan demontrasi ini akan berakhir, namun bagi AS kematian Floyd jelas memicu sebuah reformasi, termasuk progresif untuk mengoreksi dan meluruskan sejarah, jikalau memang ada yang keliru atau merupakan kebohongan besar selama ini.

Kita tunggu saja, apakah ada monumen bersejarah lainnya yang akan bernasib sama seperti Columbus dan Colston.

Referensi

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun