Jika pola penanganan pandemi menjadi vital untuk mendongkrak popularitas, apalagi momentum pandemi ini bisa saja akan berlangsung lama maka kemungkinan besar elektabilitas Prabowo akan terus menurun dan ini buruk jika harus bicara proyeksi untuk 2024 nanti.
Artinya, jika berdasar pada analisa Burhanuddin, posisi Prabowo saat ini tentu amat tidak strategis, bahkan terkesan ada pagar yang membatasi agar gerak Prabowo tidak dapat muncul di permukaan.
Rasanya saat terakhir Prabowo muncul di permukaan adalah ketika dirinya ikut aktif dan tampil di depan untuk terlibat langsung pada proses pengiriman alat kesehatan dari China yang kebetulan sekali melibatkan sarana militer.
Saat itu framing yang terbentuk adalah Prabowo mampu melakukan negosiasi yang sangat baik dengan negara lain di saat pandemi covid, namun sayangnya setelah itu gaungnya perlahan mulai melemah.
Baca Juga : Mengapa Tiba-tiba Narasi Prabowo Sebagai Pengkhianat Muncul?
Lalu apa yang dapat dilakukan oleh Prabowo atau timnya sekarang? Jika kita bicara politik, maka poin penting adalah isu.
Harus ada isu yang perlu dimunculkan sehingga Prabowo tetap populer di tengah “popularitas” yang dinikmati oleh para kepala daerah sekarang.
Isu apa itu? Saya tentu tidak tahu, harus kubu Prabowo yang memikirkannya. Namun, kebetulan sekali saat ini isu atau narasi bahwa Prabowo sebagai pengkhianat kebetulan tiba-tiba muncul, ini tentu bisa menjadi cara untuk menjaga popularitas Prabowo, meski mungkin tidak disengaja oleh kubu Prabowo.
Hal berikut yang dapat dilakukan adalah menunggu. Menunggu sampai pandemi covid-19 memang betul-betul mereda, dan aktivitas Prabowo sebagai menteri yang dapat menarik simpati dapat dijalani kembali.
Ini sungguh amat penting karena sebelum pandemi, Prabowo amat aktif menjalin kerjasama dengan negara lain di bidang pertahanan, sehingga hal itu mungkin bisa diteruskan dan kelihatan hasilnya sesudah pertemuan kembali terbuka sesudah pandemi mereda.
Sesungguhnya ada momentum jangka pendek yang masih bisa digunakan, yakni Pilkada 2020 ini yang akan berjalan serentak. Ini kesempatan untuk berkampanye sekaligus menyiapkan profil Prabowo untuk Pilpres 2024.